Materi Tematik Kelas 4
Tema 1: Indahnya Kebersamaan
Subtema 2: Kebersamaan dalam Keberagaman
Dirancang untuk pembelajaran selama masa pandemi covid-19
#BelajarDariRumah #DiRumahSaja
Materi Esensial Pembelajaran Masa Pandemi Covid-19 Kelas 4 Tema 1 Subtema 2
PPKn KD 3.4 dan 4.4
Gotong Royong dan Kerja Sama
Ciri masyarakat Indonesia ditunjukkan melalui kebiasaan gotong royong. Gotong royong adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dengan ikhlas dan sukarela untuk saling membantu satu sama lain dan lebih mengutamakan kepentingan bersama. Nilai-nilai Pancasila yang ada dalam gotong royong adalah persatuan dan kesatuan Indonesia.
Ciri-ciri gotong royong:
- Dilakukan bersama-sama oleh beberapa anggota masyarakat.
- Tidak memperoleh imbalan dan bersifat sukarela.
- Kegiatan yang dilakukan untuk kepentingan umum.
Contoh kegiatan gotong royong di lingkungan antara lain:
- Membersihkan lingkungan.
- Membangun jembatan, masjid, dan sarana umum lainnya.
- Membuat poskamling.
Setiap warga masyarakat mempunyai kewajiban yang sama untuk mengikuti gotong royong tanpa memandang status dan pekerjaan. Gotong royong membuat pekerjaan berat terasa ringan dan cepat selesai.
Kegiatan gotong royong yang dilandasi semangat kerja sama di beberapa tempat misalnya:
- Manunggal sakato di Sumatra Barat
- Sikaroban di Palembang.
- Gugur gunung di Jawa.
- Mapalus di Minahasa.
- Subak di Bali.
Kegiatan gotong royong mempunyai nilai-nilai positif, antara lain:
- Kebersamaan. Dengan gotong royong masyarakat mau bekerja secara bersama-sama untuk kepentingan umum.
- Persatuan. Gotong royong akan menjadikan masyarakat bersatu. Dengan persatuan yang ada, masyarakat menjadi lebih kuat dan mampu menghadapi permasalahan yang muncul.
- Rela berkorban. Pengorbanan dalam gotong royong dapat berbentuk waktu, tenaga, pemikiran, hingga uang. Dengan gotong royong masyarakat rela mengorbankan kepentingan pribadinya demi kepentingan umum.
- Tolong menolong. Gotong royong mengajarkan masyarakat saling bahu membahu untuk menolong satu sama lain.
- Sosialisasi. Gotong royong dapat mengubah warga masyarakat kembali sadar jika dirinya adalah makhluk sosial. Gotong royong membuat masyarakat saling mengenal satu sama lain sehingga proses sosialisasi dapat terus terjaga keberlangsungannya.
Manfaat gotong royong antara lain:
- Meringankan beban pekerjaan yang harus ditanggung.
- Menumbuhkan sikap sukarela, tolong menolong, kebersamaan, dan kekeluargaan antarsesama anggota masyarakat.
- Menjalin dan membina hubungan yang baik antarwarga masyarakat.
- Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan nasional.
Kerja sama merupakan usaha yang dilakukan oleh beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama. Bentuk kerja sama misalnya saling membantu, bahu membahu, dan saling mendukung.
Dalam menjalankan kerja sama dan gotong royong, diperlukan beberapa sikap, antara lain:
- Kompak yaitu kerja bersama satu tujuan dan satu semangat.
- Saling peduli yaitu sikap memperhatikan keadaan sekitar, cepat tanggap, dan kerja sama.
- Ikhlas yaitu tidak mengharapkan pamrih atas apa yang dikerjakan.
- Toleransi yaitu saling menghargai dan menerima terutama tentang perbedaan-perbedaan yang ada seperti usia, jenis kelamin, dan pendidikan.
Manfaat kerja sama antara lain:
- Pekerjaan cepat selesai.
- Kerukunan warga terjalin.
- Memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Kerja sama dalam keberagaman merupakan sikap yang harus dikembnagkan karena dapat memupuk persatuan dan kesatuan. Cara bekerja sama dalam keberagaman antara lain:
- Saling menolong sesama warga masyarakat.
- Bahu membahu dalam pembangunan.
- Saling mendukung.
Perbedaan sebaiknya dijadikan sebagai kekayaan dan bukan sebagai penghalang. Kerja sama dalam keberagaman agama merupakan bagian yang sangat penting dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat.
Bentuk kerja sama dalam keberagaman agama antara lain:
- Saling memberikan bantuan antarpemeluk agama yang berbeda.
- Saling menjaga tempat ibadah pada saat hari raya.
- Adanya dialog antartokoh umat beragama yang membicarakan tentang kerja sama atau persatuan bangsa.
- Saling menciptakan kedamaian dan kerukunan di masyarakat.
- Adanya kesepakatan diantara pemimpin agama untuk membina agamanya masing-masing.
Contoh kerja sama di lingkungan sekolah antara lain:
- Membersihkan ruang kelas dan lingkungan sekolah secara bersama-sama.
- Belajar kelompok.
- Melaksanakan tugas piket.
- Melaksnakan lomba kebersihan kelas.
Sikap kita terhadap teman yang berbeda agama antara lain:
- Saling menghormati
- Saling membantu.
- Tidak membeda-bedakan teman.
- Tidak memaksakan kehendak kita untuk beribadah kepada teman yang berbeda agama.
- Tidak menjelekkan agama teman.
Materi Esensial Pembelajaran Masa Pandemi Covid-19 Kelas 4 Tema 1 Subtema 2
Bahasa Indonesia KD 3.1 dan 4.1
Gagasan Pokok dan Pendukung
Setiap paragraf dalam bacaan memiliki gagasan pokok atau inti. Dalam satu paragraf yang baik hanya ada satu gagasan pokok saja. Gagasan pokok atau gagasan utama terdapat pada kalimat utama yang terletak di awal, akhir, awal dan akhir, atau menyebar di seluruh paragraf. Gagasan pokok merupakan dasar dari sebuah paragraf yang dikembangkan dalam kalimat-kalimat pendukung.
Ciri-ciri gagasan pokok:
- Kalimat utama terfokus pada isi dari topik paragraf.
- Bersifat umum.
- Terdapat pembahasan yang diulang-ulang terkait suatu hal.
Gagasan pendukung adalah gagasan yang mendukung atau menjelaskan gagasan pokok. Gagasan pendukung umumnya dinyatakan oleh lebih dari satu kalimat yang disebut kalimat pendukung. Kalimat pendukung bersifat khusus.
Materi Esensial Pembelajaran Masa Pandemi Covid-19 Kelas 4 Tema 1 Subtema 2
IPA KD 3.6 dan 4.6
Proses Terjadinya Bunyi dari Sumber Bunyi ke Indra Pendengaran
Benda yang bergetar dapat menghasilkan bunyi. Tidak semua bunyi itu dapat didengar oleh manusia. Manusia hanya dapat mendengar bunyi dengan frekuensi tertentu. Frekuensi adalah banyaknya getaran yang terjadi dalam satu detik. Satuan frekuensi adalah Hertz yang biasa ditulis Hz. Bunyi yang dapat didengar oleh manusia adalah bunyi yang frekuensinya antara 20 - 20.000 Hz. Pada saat kita melakukan percakapan normal, bunyi yang kita keluarkan memiliki frekuensi sekitar 1.000 Hz.
Pemantulan Bunyi
Bunyi dapat memantul jika menabrak suatu permukaan benda yang keras saat merambat. Ketika kita berteriak di dalam ruangan yang bertembok cukup besar, maka akan terdengar bunyi pantul. Bunyi yang memantul menunjukkan bahwa arah rambat bunyi berubah.
Akibat adanya bunyi pantul adalah:
- Bunyi asli menjadi lebih keras. Contohnya ketika seorang guru sedang menjelaskan di dalam kelas. Tembok yang membatasi ruang kelas membuat bunyi memantul dan terdengar dengan baik di kelas.
- Terjadinya gaung atau kerdam. Gaung atau kerdam merupakan sebagian bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi asli dan membuat suara menjadi tidak jelas. Gaung terjadi di bioskop atau gedung pertunjukan.
- Terjadinya gema. Gema merupakan bunyi pantul yang terdengar utuh setelah bunyi asli. Gema terjadi di lembah dan gua.
Penyerapan Bunyi
Ketika bunyi yang merambat menabrak suatu benda selain dipantulkan ada juga yang diserap. Benda yang dapat menyerap bunyi adalah benda dengan permukaan lunak. Contohnya kain, spon, karpet, dan kardus. Benda yang dapat menyerap bunyi disebut peredam bunyi. Dengan adanya peredam bunyi suara dapat dikendalikan. Contohnya ketika berada di dalam studio musik. Agar tidak mengganggu masyarakat sekitar, maka di dalam ruangan dipasang peredam bunyi. Hal tersebut membuat orang di luar ruangan tidak mendengar bunyi dengan keras.
Nilai frekuensi mempengaruhi tinggi rendahnya bunyi. Benda dengan frekuensi besar akan memiliki karakter suara yang nyaring. Keras dan lemahnya bunyi dipengaruhi amplitudo. Amplitudo adalah simpangan suatu benda dari titik setimbangnya. Contoh senar gitar yang dipetik keras akan membuat simpangan yang besar sehingga terdengar keras.
Perambatan Bunyi
Bunyi yang merambat melalui udara akan ditangkap oleh telinga kita. Getaran bunyi mengenai gendang telinga yang berupa selembar kulit tipis. Getaran dari gendang telinga menjadi lebih besar di telinga bagian tengah dan diubah menjadi pesan di telinga bagian dalam. Sinyal pesan itu diteruskan oleh saraf pendengaran menuju otak yang menerjemahkan jenis bunyi itu.
Indra Pendengaran
Indra pendengaran manusia adalah telinga. Setiap hari kita mendengarkan bermacam-macam bunyi,
Bagian-Bagian Telinga dan Fungsinya
Telingan bagian luar diawali dengan daun telinga. Daun telinga terdiri atas tulang rawan yang dapat ditekuk. Daun telinga fungsinya menangkap suara dari luar. Suara yang ditangkap diteruskan melewati lubang telinga menuju ke gendang telinga. Gendang telinga bergetar sesuai dengan jumlah getaran yang diterima daun telinga.
Telinga bagian tengah terdiri atas tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi. Ketiga tulang itu disebut tulang-tulang pendengaran. Telinga bagian tengah fungsinya menerima suara yang ditangkap oleh telinga bagian luar. Selain itu terdapat saluran eustachius yang menghubungkan telinga tengah dengan rongga mulut. Saluran eustachius fungsinya menyeimbangkan tekanan udara antara telinga luar dan telinga tengah.
Telinga bagian dalam terdiri atas tingkap jorong, tingkap bundar, tiga saluran setengah lingkaran, dan rumah siput (koklea). Pada rumah siput terdapat ujung-ujung saraf pendengaran dan alat keseimbangan tubuh.
Cara Kerja Telinga
Suara dari luar yang merambat melalui udara ditangkap daun telinga. Suara yang ditangkap diteruskan melewati lubang telinga menuju ke gendang telinga. Gendang telinga bergetar sesuai dengan jumlah getaran yang diterima daun telinga. Getaran diteruskan oleh tulang-tulang pendengaran ke telinga bagian dalam, tepatnya di ujung saraf. Oleh saraf, getaran diteruskan ke otak untuk diolah sehingga kita dapat mendengar.
Telinga juga berfungsi sebagai alat keseimbangan tubuh. Bunyi yang sangat keras dapat memecahkan gendang telinga karena gendang telinga merupakan selaput tipis yang mudah pecah atau robek.
Penyakit pada Telinga
Penyakit pada telinga antara lain:
- Tuli. Tuli adalah ketidakmampuan telinga untuk mendengarkan bunyi. Tuli disebabkan karena adanya kerusakan pada gendang telinga, tersumbatnya ruang telinga, atau rusaknya saraf pendengaran. Pada orang yang berusia lanjut, tuli biasanya disebabkan karena kakunya gendang telinga atau lemahnya hubungan antartulang pendengaran.
- Congek. Congek adalah penyakit telinga yang disebabkan oleh infeksi pada bagian telinga yang tersembunyi di tengah-tengah. Infeksi disebabkan oleh bakteri.
Memelihara Kesehatan Telinga
Cara memlihara kesehatan telinga adalah membersihkan telinga dengan teratur. Alat yang digunakan adalah benda yang lunak seperti kapas pembersih. Jangan sekali-kali membersihkan telingan dengan benda keras dan tajam karena dapat merobek gendang telinga.
Materi Esensial Pembelajaran Masa Pandemi Covid-19 Kelas 4 Tema 1 Subtema 2
IPS KD 3.2 dan 4.2
Keragaman Agama di Indonesia
Agama di Indonesia beragam. Saat ini, ada 6 macam agama yang dianut warga Indonesia. Agama tersebut yaitu:
1. Agama Islam
Nama pembawa : Nabi Muhammad SAW
Permulaan : Sekitar 1400 tahun yang lalu
Tempat ibadah : Masjid
Hari besar keagamaan : Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, Tahun Baru Hijrah, Isra’ Mi’raj
2. Agama Kristen Protestan
Nama kitab suci : Alkitab
Nama pembawa : Yesus Kristus
Permulaan : Sekitar 2000 tahun yang lalu
Tempat ibadah : Gereja
Hari besar keagamaan : Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa Almasih
3. Agama Katolik
Nama kitab suci : Alkitab
Nama pembawa : Yesus Kristus
Permulaan : Sekitar 2000 tahun yang lalu
Tempat ibadah : Gereja
Hari besar keagamaan : Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa Almasih
4. Agama Hindu
Nama kitab suci : Weda
Nama pembawa : –
Permulaan : Sekitar 3000 tahun yang lalu
Tempat ibadah : Pura
Hari besar keagamaan : Hari Nyepi, Hari Saraswati, Hari Pagerwesi
5. Agama Buddha
Nama kitab suci : Tri Pitaka
Nama pembawa : Siddharta Gautama
Permulaan : Sekitar 2500 tahun yang lalu
Tempat ibadah : Wihara
Hari besar keagamaan : Hari Waisak, Hari Asadha, Hari Kathina
6. Agama Kong Hu Cu
Nama kitab suci : Si Shu Wu Ching
Nama pembawa : Kong Hu Cu
Permulaan : Sekitar 2500 tahun yang lalu
Tempat ibadah : Li Tang / Klenteng
Hari besar keagamaan : Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh
Toleransi dalam Keberagaman Agama
Setiap warga negara harus aktif dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Bentuknya berupa usaha nyata atau tindakan-tindakan yang positif dan tidak memicu adanya perpecahan. Ketika seorang siswa bertemu dengan siswa baru yang memiliki banyak perbedaan, baik suku, budaya, agama, atau ekonomi, maka siswa tersebut harus menunjukkan sikap toleran dan terbuka. Sikap tersebut diwujudkan dengan menjadikannya teman, membantu mengenalkan lingkungan sekitar, dan tidak membeda-bedakan dalam pergaulan.
Materi Esensial Pembelajaran Masa Pandemi Covid-19 Kelas 4 Tema 1 Subtema 2
SBdP KD 3.3 dan 4.3
Peragaan Tari
Peragaan tari harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Persiapan konsep. Persiapan ini meliputi jenis tarian, bentuk gerakan, alur penguasaan panggung, dan unsur pendukung karya tari lainnya.
- Penyesuaian iringan tari seperti musik dan dekorasi
- Kesesuaian sikap anggota tubuh dalam melakukan gerak tari.
- Kesesuain irama dengan gerak tari.
- Kesesuaian rasa irama dan gerakan tari.
0 Komentar untuk "Materi Kelas 4 Tema 1 Subtema 2 "