Materi Tematik Kelas 5
Tema 1: Organ Gerak Hewan dan Manusia
Subtema 1: Organ Gerak Hewan
Dirancang untuk pembelajaran selama masa pandemi covid-19
#BelajarDariRumah #DiRumahSaja
Materi Pembelajaran Esensial Masa Pandemi Covid-19 Kelas 5 Tema 1 Subtema 1
PPKn KD 3.1 dan 4.1
Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Nilai yang terkandung dalam sila kesatu Pancasila
b. Saling menghormati dan bekerja sama antarpemeluk agama yang berbeda-beda.
c. Tidak boleh memaksakan suatu agam dan kepercayaan kepada orang lain.
d. Saling menghormati kebebasan dalam menjalankan ibadah.
2. Nilai yang terkandung dalam sila kedua Pancasila
a. Setiap warga negara hendaknya mengakui persamaan derajat, kewajiban, dan hak antarsesama manusia sebagai asas kebersamaan bangsa Indonesia.
b. Dengan menjunjung tinggi persamaan derajat, kewajiban, dan hak, maka seluruh bangsa Indonesia bersama-sama akan mampu menegakkan dan memelihara kebersamaan.
c. Mengembangkan rasa saling mencintai sesama manusia, sikap tenggang rasa, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, gemar melakukan kegiatan kemanusiaan, serta berani menegakkan kebenaran dan keadilan.
3. Nilai yang terkandung dalam sila ketiga Pancasila
b. Sikap cinta tanah air, rela berkorban demi bangsa dan negara, serta memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang Bhinneka Tunggal Ika.
4. Nilai yang terkandung dalam sila keempat Pancasila
a. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama. Kedudukan yang sama hendaknya digunakan secara sadar dengan mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
b. Setiap warga negara harus selalu mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam menyelesaikan suatu persoalan bersama.
c. Penerapan dalam sikap sehari-hari adalah dengan mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi dan golongan, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain, serta mengutamakan budaya musyawarah dalam menyelesaikan masalah dengan diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5. Nilai yang terkandung dalam sila kelima Pancasila
Kita harus menghindarkan diri dari sifat pemborosan, selalu bergaya hidup mewah, dan perbuatan-perbuatan yang merugikan kepentingan umum. Bekerja keras dan menghargai hasil kerja keras orang lain sangat diperlukan dalam mewujudkan sikap kebersamaan. Di samping itu, harus dikembangkan pula sikap adil terhadap sesama, menghormati hak orang lain, serta menolong dan menghargai orang lain.
Sikap dalam Kehidupan Sehari-hari yang Sesuai dengan Nilai-nilai Pancasila
Sikap yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila antara lain sebagai berikut.
1. Sikap yang sesuai dengan sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
- Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan keyakinan yang dianutnya.
- Tidak memaksakan agama kepada orang lain.
- Rajin beribadah.
- Memberikan kesempatan kepada orang lain untuk beribadah dan merayakan hari besar keagamaan.
- Hormat menghormati dan bekerja sama antarpemeluk agama.
2. Sikap yang sesuai dengan sila kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab
- Tidak membeda-bedakan teman dalam bergaul.
- Saling membantu dan menolong antarsesama manusia.
- Menjenguk teman atau orang yang sedang sakit.
- Saling mencintai sesama manusia.
- Mengembangkan sikap tenggang rasa.
- Tidak semena-mena terhadap orang lain.
- Tidak membeda-bedakan antara yang kaya dengan yang miskin.
3. Sikap yang sesuai dengan sila ketiga: Persatuan Indonesia
- Gotong royong dan kerja bakti.
- Mempelajari kesenian dari daerah lain.
- Cinta tanah air dan bangsa.
- Bangga sebagai bangsa Indonesia.
- Saling menghormati adanya perbedaan suku, ras, etnik, dan agama.
- Tidak mebeda-bedakan warna kulit dan suku.
4. Sikap yang sesuai dengan sila keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan
- Musyawarah untuk mencapai mufakat.
- Menghargai pendapat orang lain.
- Menghargai perbedaan pendapat.
- Tidak memaksakan pendapat pribadi kepada orang lain.
- Mengutamakan kepentingan bersama.
- Mau menerima hasil keputusan demi kepentingan bersama.
- Melaksanakan hasil keputusan musyawarah secara bertanggung jawab.
5. Sikap yang sesuai dengan sila kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
- Berbuat baik dan saling membantu.
- Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
- Menghormati hak orang lain.
- Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
- Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
- Memberikan kesempatan kepada orang lain untuk duduk ketika berada di angkutan umum.
- Menghukum para pelanggar hukum meskipun seorang pejabat.
Materi Pembelajaran Esensial Masa Pandemi Covid-19 Kelas 5 Tema 1 Subtema 1
Bahasa Indonesia KD 3.1 dan 4.1
Ide Pokok Paragraf
Ide pokok disebut juga gagasan pokok atau gagasan utama. Ide pokok merupakan masalah utama yang dibahas atau diungkapkan dalam bacaan. Ide pokok terletak di awal paragraf, akhir paragraf, atau di awal dan akhir paragraf.
1. Ide Pokok di Awal Paragraf
Ide pokok yang terletak di bagian awal paragraf pada umumnya mengandung pernyataan yang bersifat umum, pernyataan yang masih memerlukan pengembangan, rincian, dan penjelasan lebih lanjut. Kalimat-kalimat berikutnya merupakan kalimat pengembangan dari ide pokok. Kalimat pengembangan berfungsi memberikan rincian atau penjelasan.
2. Ide Pokok di Akhir Paragraf
Ide pokok yang terletak di bagian akhir paragraf pada umumnya merupakan kesimpulan atau rangkuman dari kalimat-kalimat sebelumnya. Penulis lebih dahulu mengemukakan beberapa kejadian, peristiwa, atau keadaan, kemudian pada akhir paragraf dikemukakan kesimpulan atau rangkumannya.
3. Ide Pokok di Awal dan Akhir Paragraf
Ide pokok yang terletak di bagian awal paragraf pada umumnya mengandung pernyataan yang bersifat umum, yang masih memerlukan penjelasan lebih lanjut, sedangkan ide pokok di bagian akhir paragraf sebenarnya merupakan ulangan dari ide pokok di bagian awal paragraf, hanya sering bentuk kalimat atau kata-katanya tidak sama. Kalimat-kalimat lainnya yaitu kalimat diantara kedua ide pokok tersebut merupakan pengembangan ide pokok, menjelaskan hal yang dikemukakan pada ide pokok.
Materi Pembelajaran Esensial Masa Pandemi Covid-19 Kelas 5 Tema 1 Subtema 1
IPA KD 3.1 dan 4.1
Alat Gerak dan Fungsinya
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bergerak. Gerak diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan organ gerak yang tersusun dalam sistem gerak. Organ gerak berguna untuk berjalan, berlari, melompat, meloncat, memegang, menggali, memanjat, dan berenang.
Organ gerak pada hewan dan manusia memiliki kesamaan. Alat-alat gerak yang digunakan manusa dan hewan ada dua macam, yaitu alat gerak pasif (tulang) dan alat gerak aktif (otot). Kedua alat gerak bekerja sama dalam melakukan pergerakan. Kerja sama antara kedua alat gerak membentuk sistem yang disebut sistem gerak.
Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat bergerak dengan sendirinya. Tanpa adanya alat gerak aktif yang memengaruhi tulang, maka tulang-tulang pada manusia dan hewan akan diam dan tidak dapat membentuk alat pergerakan yang sesungguhnya. Walaupun merupakan alat gerak pasif, tulang mempunyai peranan yang besar dalam sistem gerak manusia dan hewan.
Otot disebut alat gerak aktif karena memiliki suatu senyawa kimia yang membuatnya dapat bergerak. Pada saat otot yang menempel pada tulang bergerak, otot itu akan membuat tulang bergerak.
Organ Gerak Hewan
Hewan dikelompokkan menjadi dua, yaitu hewan tidak bertulang belakang (invertebrata) dan hewan bertulang belakang (vertebrata).
1. Hewan Invertebrata (Tidak Bertulang Belakang)
Ciri-ciri hewan Invertebrata:
- Tidak memiliki tulang belakang
- Susunan saraf terletak di bagian ventral (perut) di bagian bawah saluran pencernaan.
- Memiliki rangka luar (eksoskeleton).
- Otaknya tidak terlindungi oleh tengkorak.
Hewan invertebrata dikelompokkan menjadi delapan kelompok, yaitu:
a. Hewan Berpori (Porifera)
Porifera adalah hewan yang mempunyai pori-pori. Hewan ini tubuhnya seperti spons. Habitatnya di perairan, warna tubuhnya bermacam-macam, seperti merah, kuning, dan hijau. Contoh hewan porifera adalah Spongilla, Euspongia, Poterion, dan Scypha. Porifera sebagian besar hidupnya di laut dan sebagian kecil di air tawar. Pada umumnya porifera hidup di daerah perairan yang dangkal dan jernih, namun ada juga yang hidup di perairan berpasir atau berlumpur.
b. Hewan Berongga (Coelenterata)
Coelenterata adalah hewan berongga, mempunyai tentakel untuk menangkap mangsa, pada permukaan tentakel itu terdapat sel beracun yang menyengat. Tubuh coelenterata ada yang berbentuk polip yang menempel pada tempat hidupnya dan ada yang berbentuk medusa yang bergerak aktif melayang-layang di air seperti payung. Contoh hewan coelenterata adalah ubur-ubur, bunga karang, anemon, Obelia, dan Hydra.
c. Cacing Pipih (Platyhelminthes)
Platyhelminthes adalah hewan yang berbentuk cacing dengan tubuh pipih dan tidak bersegmen. Cacing pipih pada umumnya hidup di sungai, laut, danau, ataupun sebagai parasit di tubuh organisme lain. Tedapat tiga kelas dalam filum platyhelminthes yaitu Turbellaria (cacing berambut getar), Trematoda (cacing isap), dan Cestoda (cacing pita).
d. Cacing Gilik (Nemathelminthes)
Nemathelminthes adalah cacing yang berbentuk gilik. Kedua ujung tubuh berbentuk runcing, sedangkan tengahnya bulat. Contoh cacing gilik yaitu cacing tambang, cacing askaris, dan cacing filaria.
e. Cacing Berbuku-buku (Annelida)
Annelida adalah cacing yang tubuhnya terdiri atas segmen-segmen seperti gelang dengan berbagai sistem organ yang baik dengan sistem peredaran darah tertutup. Filum annelida terbagi ke dalam kelas Polichaeta (cacing berambut banyak), Oligochaeta (cacing berambut sedikit atau tidak ada rambut), dan Hirudinea (cacing penghisap darah). Contoh Annelida antara lain cacing tanah, pacet, cacing pasir, cacing kipas, dan lintah.
f. Hewan Lunak (Mollusca)
Mollusca adalah hewan bertubuh lunak, banyak lendirnya, dan terbungkus oleh mantel. Ada yang memiliki cangkang untuk melindungi tubuh. Habitatnya di darat dan air. Contoh hewan mollusca adalah cumi-cumi, gurita, siput, kerang, tiram, dan remis.
Salah satu contoh hewan mollusca adalah siput. Ciri-ciri siput antara lain:
- Termasuk hewan invertebrata.
- Cara berkembang biak dengan ovipar (bertelur).
- Memiliki cangkang keras di luarnya sebagai pelindung, tetapi ada pula yang tidak memilikinya.
- Tubuhnya berlendir.
- Mata terletak di ujung tentakel.
- Siput yang hidup di air bernapas dengan insang, sedangkan yang hidup di darat tidak memiliki insang.
- Pertukaran udara di rongga mantel berpembuluh darah yang berfungsi sebagai paru-paru.
- Hidup di air laut, air tawar, dan darat.
- Sebagian besar hidup sebagai parasit.
- Gerakannya lambat.
- Berpindah tempat seolah-olah merayap.
g. Hewan dengan Kaki Beruas-ruas (Arthropoda)
Arthropoda adalah hewan berbuku-buku, tubuhnya dibedakan atas kepala, dada, dan perut. Tubuhnya terbungkus zat kitin yang keras, memiliki alat indra yang peka terhadap sentuhan dan bau-bauan, memiliki mata faset yaitu mata majemuk terdiri atas beribu-ribu mata kecil berbentuk segienam. Kelompok Arthropoda ada empat kelas:
- Insecta (serangga). Contohnya belalang, lebah, dan kumbang
- Crustacea (udang-udangan). Contohnya udang, kepiting, dan rajungan.
- Arachnoidea (laba-laba). Contohnya laba-laba, kalajengking, kutu, dan caplak.
- Myriapoda (lipan). Contohnya kelabang dan kaki seribu.
h. Hewan Berkulit Duri (Echinodermata)
Echinodermata adalah hewan yang tubuhnya diselimuti duri, ada lempengan zat kapur (zat kitin) yang keras, tubuhnya simetri radial dengan lima lengan. Pada tubuhnya, terdapat sistem ambulakral untuk alat gerak, bernapas, dan menangkap mangsa. Echinodermata ada 5 kelas, yaitu:
- Asteroidea. Contohnya bintang laut.
- Echinoidea. Contohnya landak laut dan bulu babi.
- Ophiuroidea. Contohnya bintang ular.
- Crinoidea. Contohnya lilia laut.
- Holothuroidea. Contohnya teripang.
2. Hewan Vertebrata (Bertulang Belakang)
Ciri-ciri hewan vertebrata adalah:
- Memiliki tulang pada bagian belakang, yang terentang dari bagian bawah kepala hingga mencapai bagian ekor atau tulang ekor.
- Otak terlindungi tengkorak yang merupakan tulang yang keras dan kuat.
- Memiliki bentuk tubuh yang proporsinya adalah simetris bilateral yaitu jika tubuh hewan vertebrata dibelah akan menunjukkan dua sisi simetris.
- Memiliki beberapa bagian tubuh yang umum seperti kepala, leher, dan badan meskipun tidak mutlak.
- Memiliki kelenjar endrokin.
- Memiliki susunan saraf yang terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang.
- Memiliki suhu tubuh panas dan cenderung menetap, serta memiliki suhu tubuh yang dingin sesuai dengan kondisi lingkungan yang ada.
- Memiliki jenis sistem pernapasan atau respirasi yang menggunakan paru-paru, insang, dan operculum.
- Memiliki alat pencernaan yang memanjang, mulai dari bagian mulut hingga menuju anus pada bagian depan tulang belakang.
- Memiliki dua lapisan kulit, yaitu lapisan epidermis dan endodermis.
- Memiliki alat reproduksi yang berpasangan (kecuali pada beberapa jenis vertebrata, seperti burung)
Hewan vertebrata terbagi menjadi lima kelompok, yaitu:
a. Ikan (Pisces)
- Merupakan hewan vertebrata berdarah dingin yang tinggal di air.
- Memiliki sistem pernapasan berupa insang atau operculum.
- Memiliki struktur tubuh yang terdiri atas kepala, badan, dan ekor tanpa kaki.
- Rangkanya tersusun dari kumpulan tulang-tulang sejati.
- Memiliki jantung yang terdiri dari satu serambi dan satu bilik.
- Tubuh seluruhnya tertutup oleh sisik.
- Berkembang biak dengan cara bertelur.
Alat geraknya berupa sirip. Fungsi sirip dan ekor umumnya untuk membantu ikan berenang. Sirip pada ikan terletak pada berbagai tempat untuk berbagai fungsi seperti gerak maju, berputar, atau mempertahankan posisi tegak.
b. Katak (Amfibi)
- Hidup di dua alam (air dan darat) dengan vegetasi yang lembab.
- Memiliki dua sistem pernapasan, yaitu bernapas dengan paru-paru dan kulit.
- Memiliki jantung dengan tiga ruang yaitu satu bilik dan dua serambi.
- Berkembang biak dengan cara bertelur dan melalui proses fertilisasi secara eksternal.
- Berdarah dingin (tidak dapat mengatur suhu badan sendiri.
Organ gerak katak adalah tungkai kaki. Katak memiliki tungkai belakang yang lebih besar daripada tungkai depan. Fungsi tungkai belakang katak adalah untuk melompat sehingga strukturnya lebih kukuh. Tungkai depan berfungsi sebagai penahan tubuh saat mendarat. Katak mempunyai tulang belakang yang panjang dan otot yang kuat sehingga bisa melompat tinggi. Selain itu, katak juga memiliki selaput renang yang memberikan tekanan kuat saat katak berada di air sehingga katak dapat bergerak.
c. Reptil (Reptilia)
Reptil adalah hewan melata yang berdarah dingin dan memiliki sisik uang menutup tubuhnya. Contoh reptil adalah buaya, kadal, dan ular.
Organ gerak kadal adalah tungkai kaki. Kadal mempunyai perkembangan yang baik pada rangka bagian tungkai.
Cecak memiliki bantalan kaki pelekat sehingga memungkinkan gerakan memanjat dinding dan berlari di langit-langit secara terbalik.
Ular organ geraknya adalah rangka tubuh. Gerakan terjadi saat rangka tubuh meliuk-liuk ke kiri dan ke kanan. Gerakan ini dikenal sebagai lokomosi berkelok-kelok. Bagian samping tubuh ular bertumpu pada bagian permukaan yang tidak rata dan bila ayunan gelombang sampai belakang, ular akan meluncur ke depan dengan sisik licin yang menutupi perutnya.
d. Burung (Aves)
Burung umumnya bisa terbang, memiliki bulu yang menutupi tubuhnya, dengan alat gerak berupa sayap dan kaki. Ada beberapa jenis burung yang tidak dapat terbang seperti ayam, bebek, angsa, dan kalkun. Burung memiliki struktur tubuh seperti hewan bertulang belakang lainnya, kecuali kedua tungkai depannya berubah menjadi sayap.
e. Hewan Menyusui (Mamalia)
Mamalia adalah hewan yang memiliki kelenjar susu (betina) untuk menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya. Hewan mamalia umumnya berdarah panas dan bereproduksi secara kawin. Hewan mamalia ada yang hidup di darat ada pula yang hidup di air. Contoh yang hidup di darat adalah sapi, kambing, monyet, rusa, kuda, dan gajah. Contoh yang hidup di air adalah paus, lumba-lumba, dan duyung.
Salah satu contoh hewan mamalia adalah kambing. Organ geraknya adalah kaki. Kaki kambing digunakan untuk berlari, berjalan, dan melompat. Dengan keempat kakinya, kambing dapat bergerak untuk mencari makan.
Hewan mamalia yang lain adalah kelinci. Ciri-ciri kelinci antara lain:
- Termasuk hewan vertebrata.
- Bekembang biak dengan cara vivipar (beranak).
- Tubuhnya ditumbuhi rambut yang berwarna putih, cokelat, abu-abu, hitam, oranye, dan sebagian lainnya memiliki campuran antara 2-3 warna.
- Memiliki sepasang gigi depan yang besar.
- Mata terletak pada kedua belah kepalanya sehingga dapat melihat ke atas tanpa menengadahkan kepalanya.
- Memiliki sepasang kaki depan dan sepasang kaki belakang.
- Organ respirasi berupa paru-paru.
- Habitat di darat.
- Gerakannya lincah dan cepat.
- Berpindah tempat dengan berjalan, berlari, dan meloncat.
Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi makhluk hidup menurut Carolus Linnaeus berdasarkan atas persamaan dan perbedaan struktur tubuh makhluk hidup yang dilakukan dengan cara-cara berikut.
- Mengamati dan meneliti makhluk hidup, yaitu persamaan ciri struktur tubuh luar maupun dalam dari berbagai jenis makhluk hidup.
- Jika ada makhluk hidup yang memiliki ciri struktur tubuh sama atau mirip dijadikan satu kelompok. Makhluk hidup yang memiliki ciri berlainan dikelompokkan tersendiri.
- Memberikan istilah tertentu untuk setiap tingkatan klasifikasi berdasarkan banyak sedikitnya persamaan ciri pada setiap jenis makhluk hidup yang dikelompokkan.
Carolus Linnaeus menggunakan sistem klasifikasi makhluk hidup yang disebut Sistem Binomial Nomenklatur (sistem nama ganda). Aturan-aturan dalam Sistem Binomial Nomenklatur adalah sebagai berikut.
- Nama spesies terdiri atas dua kata. Kata pertama adalah nama genus dan kata kedua adalah penunjuk spesies.
- Kata pertama diawali dengan huruf besar dan kata kedua dengan huruf kecil.
- Menggunakan bahasa Latin atau ilmiah atau bahasa yang dilatinkan, yaitu dengan dicetak miring atau digarisbawahi secara terpisah untuk nama genus dan nama spesiesnya.
Materi Pembelajaran Esensial Masa Pandemi Covid-19 Kelas 5 Tema 1 Subtema 1
IPS KD 3.1 dan 4.1
Kondisi Geografis Indonesia
Kondisi geografis suatu wilayah adalah keadaan muka bumi dari aspek letak, cuaca, iklim, relief, jenis tanah, flora dan fauna, serta sumber daya alamnya. Secara geografis, Indonesia terletak diantara Benua Asia dan Benua Australia, serta diantara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Secara astronomis, Indonesia terletak di 6⁰ LU (Lintang Utara) - 11⁰ LS (Lintang Selatan) dan 95⁰ BT (Bujur Timur) - 141⁰ BT. Indonesia adalah negara maritim dan kepulauan. Indonesia merupakan negara kepulauan yang paling besar di dunia karena jumlah pulaunya lebih dari 17 ribu yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote. Luas wilayah Indonesia adalah 5.193.250 km2. Dengan luas daratan sebesar 1.919.440 km2 dan luas lautan sebesar 3.273.810 km2.
Keadaan geografis Indonesia memengaruhi keadaan penduduk seperti pekerjaan, pola pemukiman, serta sektor ekonomi dan perdagangan. Keadaan alam Indonesia sangat beragam, mulai dari laut, pantai, dataran rendah, lembah, bukit, hutan, pegunungan, sampai gunung. Selain itu, wilayahnya juga mendapatkan curah hujan yang sangat bervariasi, mulai dari yang curah hujannya rendah sampai dengan curah hujannya sangat tinggi.
Batas wilayah negara Indonesia adalah sebagai berikut.
- Sebelah utara berbatasan dengan negara Malaysia, Singapura, Palau, Filipina, dan Laut Cina Selatan.
- Sebelah timur berbatasan dengan negara Papua Nugini dan Samudra Pasifik.
- Sebelah selatan berbatasan dengan negara Timor Leste, Australia, dan Samudra Hindia.
- Sebelah barat berbatasan dengan Samudra Hindia.
Luas dan letak wilayah Indonesia berdampak positif, diantaranya:
- Memiliki keberagaman potensi alam dan hasilnya, keberagaman dan kekayaan budaya, serta keberagaman sumber daya manusia.
- Ditingkatkannya infrastruktur transportasi di berbagai daerah.
- Menjadi jalur perdagangan internasional yang berpotensi menambah devisa negara melalui pengembangan destinasi pariwisata.
Kondisi Geografis Pulau-Pulau Besar di Indonesia
1. Pulau Sumatra
- Sebelah utara: Laut Cina Selatan dan Malaysia
- Sebelah timur: Selat Karimata, Selat Sunda, dan Pulau Jawa
- Sebelah selatan: Samudra Hindia
- Sebelah barat: Samudra Hindia
Pantai di Pulau Sumatra antara lain Pantai Iboih (Aceh), Pantai Sorake (Pulau Nias, Sumatra Utara), Pantai Trikora (Kepulauan Riau), Pantai Pasir Putih (Lampung), dan Pantai Tanjung Tinggi (Kepulauan Belitung).
Laut dan selat di Pulau Sumatra antara lain Laut Indonesia, Selat Bangka, dan Selat Malaka.
Bagian timur Sumatra, dataran rendahnya sebagian besar berupa hutan rawa dan merupakan dataran rendah yang sangat luas. Dataran rendah di Sumatra Utara yaitu Meulaboh dan Singkil.
Di Sumatra banyak terdapat gunung berapi aktif seperti Marapi, Talang, dan Sinabung.
2. Pulau Jawa
Pulau Jawa merupakan wilayah terluas kelima di Indonesia dan pulau terbesar ketiga belas di dunia. Batas-batas Pulau Jawa:
- Sebelah utara: Laut Jawa dan Pulau Kalimantan
- Sebelah timur: Selat Bali dan Pulau Bali
- Sebelah selatan: Samudra Hindia dan Kepulauan Cocos (Australia)
- Sebelah barat: Selat Sunda dan Pulau Sumatra
Pantai di Pulau Jawa antara lain Pantai Pangandaran (Jawa Barat), Pantai Carita (Banten), Pantai Anyer (Banten), dan Pantai Parangtritis (Yogyakarta).
Laut dan selat di Pulau Jawa antara lain Laut Jawa, Samudra Indonesia, dan Selat Sunda.
Dataran rendah di Pulau Jawa antara lain Dataran Rendah Surakarta, Dataran Rendah Semarang, dan Dataran Rendah Madiun.
Gunung di Pulau Jawa antara lain Gunung Ciremai dan Gunung Papandayan di Jawa Barat; Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing di Jawa Tengah; Gunung Lawu dan Gunung Ijen di Jawa Timur.
3. Pulau Kalimantan
Pulau Kalimantan merupakan wilayah terluas kedua di Indonesia dengan luas 785.753 km2. Batas-batas Pulau Kalimantan:
- Sebelah utara: Malaysia
- Sebelah timur: Selat Makassar dan Pulau Sulawesi
- Sebelah selatan: Laut Jawa dan Pulau Jawa
- Sebelah barat: Selat Karimata
Pantai di Pulau Kalimantan antara lain Pantai Amal Tarakan, Pantai Mangkupadi, Pantai Sungai Teiwan atau Pantai Sute, Pantai Batu Lamampu dan Pantai Kayu Angin.
Laut dan selat di Pulau Kalimantan antara lain Selat Makassar dan Laut Cina Selatan
Dataran rendah di Pulau Kalimantan antara lain Dataran Rendah Kapuas, Dataran Rendah di antara Pegunungan Muller dan Schwaner dengan Pegunungan Meratus, dan Dataran Rendah di Sungai Mahakam di sebelah timur.
Gunung di Pulau Kalimantan antara lain Gunung Palung di Kalimantan Barat, Gunung Bukit Raya di Kalimantan Tengah, Gunung Liangpran di Kalimantan Timur, dan Gunung Halau-Halau di Kalimantan Selatan.
4. Pulau Sulawesi
Pulau Sulawesi merupakan wilayah terluas keempat di Indonesia setelah Papua, Kalimantan, dan Sumatra. Batas-batas Pulau Sulawesi:
- Sebelah utara: Laut Filipina
- Sebelah timur: Pulau Halmahera dan Laut Arafuru
- Sebelah selatan: Laut Jawa dan Laut Bali
- Sebelah barat: Selat Makassar
Pantai di Pulau Sulawesi antara lain Taman Nasional Wakatobi, Pantai Nirwana, Pantai Lakeba, Pantai Kamali, dan Pantai Walengkabola.
Laut dan selat di Pulau Sulawesi antara lain Selat Makassar dan Laut Flores, dan Laut Banda.
Dataran rendah di Provinsi Sulawesi Selatan terdapat di wilayah bagian selatan dan pesisir pantai seperti Maros, Pangkep, Barru, Pare Pare, Pinrang, Polmas (Polewali Mamasa), Majene, Mamuju, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, dan Selayar.
Gunung di Pulau Sulawesi antara lain Gunung Ambang di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Gunung Awu di Kepulauan Sangihe, Gunung Bawakaraeng dan Gunung Boliyohuto di Kabupaten Gorontalo, dan Gunung Lokon.
5. Pulau Papua
Pulau Papua merupakan wilayah terluas kedua di dunia setelah Pulau Greenland di Denmark. Luas wilayah Papua adalah 890.000 km2. Batas-batas Pulau Papua:
- Sebelah utara: Laut Filipina
- Sebelah timur: Papua Nugini
- Sebelah selatan: Samudra Hindia
- Sebelah barat: Laut Arafuru dan Laut Banda
Pantai di Pulau Papua antara lain Pantai Teluk Triton di Kaimana, Pantai Pulau Venue, Pantai Yen Beba, Pantai Bakaro, Pantai Kaironi, dan Pantai Pulau Um.
Laut dan teluk di Pulau Papua antara lain Samudra Pasifik Selatan, Laut Arafuru, dan Teluk Cenderawasih.
Dataran rendah di Pulau Papua yaitu datarn rendah pesisir bagian selatan Papua, dataran rendah Pesisir Arafura, dataran rendah Pesisir Trans-Fly, dataran rendah Pesisir Teluk Papua, dan dataran rendah di pesisir barat Laut Papua.
Gunung di Pulau Papua antara lain Gunung Puncak Jaya (4.860 mdpl), Gunung Puncak Trikora (4.730 mdpl), Gunung Puncak Idenberg (4.643 mdpl), Gunung Dom (1.332 mdpl), Gunung Derabaro (4.150 mdpl), dan Gunung Yamin (4.595 mdpl).
6. Pulau Sumbawa
Pulau Sumbawa merupakan pulau terbesar di Nusa Tenggara Barat. Luas wilayah Sumbawa adalah 15.448 km2 sehingga luasnya hampir 75% luas Provinsi Nusa Tenggara Barat. Batas-batas Pulau Sumbawa:
- Sebelah utara: Laut Flores
- Sebelah timur: Laut Bali
- Sebelah selatan: Samudra Indonesia
- Sebelah barat: Laut Timor
Pantai di Pulau Sumbawa antara lain Pantai Selong Belanak, Pantai Seger, Pantai Gili Meno, Pantai Senggigi, Pantai Pulau Kenawi, dan Pantai Pulau Moyo.
Laut di Pulau Sumbawa antara lain Laut Sawu, Laut Flores, Laut Timor, Laut Bali, dan Samudra Hindia.
Dataran rendah di Pulau Sumbawa kebanyakan terdapat di daerah pantai di sekeliling teluk dan lembah-lembah seperti di Lombok, Sumbawa, dan Flores.
Gunung di Pulau Sumbawa antara lain Gunung Iliboleng, Gunung Inierie, Gunung Kelimutu, Gunung Batutara, Gunung Egon, dan Gunung Rokatenda.
Materi Pembelajaran Esensial Masa Pandemi Covid-19 Kelas 5 Tema 1 Subtema 1
SBdP KD 3.1 dan 4.1
Gambar Ilustrasi
Gambar ilustrasi adalah gambar yang mendukung isi sebuah bacaan atau teks. Gambar ilustrasi termasuk contoh gambar cerita. Gambar ilustrasi dibedakan menjadi 2 macam, yaitu gambar yang berupa foto dan gambar tangan. Penggunaan gambar ilustrasi disesuaikan dengan kebutuhan dan isi bacaan atau teks. Gambar ilustrasi berupa cergam (cerita bergambar), komik, pamflet, cover, kartun, dan karikatur.
Gambar ilustrasi merupakan penggambaran dari sebuah teks. Tujuan ilustrasi adalah untuk memperjelas, memperindah, dan menerangkan isi atau informasi dari sebuah bacaan. Objek gambar ilustrasi dapat berupa gambar manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan serta benda-benda yang ada di sekitar kita. Objek gambar harus disesuaikan dengan isi atau bacaan.
Cara Membuat Gambar Ilustrasi
1. Gagasan
Gagasan bersumber dari bacaan. Setelah menentukan gagasan, tentukan gambar yang akan dibuat, siapa saja tokohnya, bagaimana suasananya, serta media yang akan digunakan.
2. Sketsa
Sketsa adalah rancangan gambar yang dibuat sesuai dengan gagasan. Membuat sketsa harus berhati-hati, terutama tata letak dan ukuran objek yang digambar.
3. Pewarnaan
Setelah selesai membuat sketsa, langkah selanjutnya adalah mewarnai sketsa tersebut. Pewarnaan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu memberi warna sesuai dengan aslinya dan memberi warna berdasarkan imajinasi tersendiri. Pewarnaan dapat menggunakan cat air, cat minyak, pensil warna, spidol, dan lain-lain.
Media untuk Gambar Ilustrasi
1. Media Alas Gambar
Media alas merupakan media atau tempat untuk menuangkan gambar. Media alas dapat menggunakan kanvas, kain, kertas, atau bahkan kaca dan komputer. Media alas berpengaruh pada pemilihan media pewarna yang digunakan. Selain itu juga berpengaruh pada awet atau tidaknya hasil gambar pada saat disimpan.
2. Media Pewarna
a. Pensil Warna
Pensil warna banyak mengandung lilin. Pilihan warnanya banyak.
b. Cat Air
Cat air adalah pewarna yang terlebih dahulu dicampur dengan air sebelum dipergunakan. Ada dua macam cat air yakni transparan dan tidak transparan.
Penilaian Akhir Pembelajaran
Download Post Test Pembelajaran 1
Download Post Test Pembelajaran 2
Download Post Test Pembelajaran 3
Download Post Test Pembelajaran 4
Download Post Test Pembelajaran 5
Download Post Test Pembelajaran 6
Download Post Test Pembelajaran 1
Download Post Test Pembelajaran 2
Download Post Test Pembelajaran 3
Download Post Test Pembelajaran 4
Download Post Test Pembelajaran 5
Download Post Test Pembelajaran 6
4 Komentar untuk "Materi Kelas 5 Tema 1 Subtema 1 "
Terima kasih pak tulus, dinanti yang kelanjutannya😊😊
Terima kasih pak tulus, dinanti yang kelanjutannya😊😊
Terimakasih banyak Pak Tulus🙏... Saya tunggu lanjutannya 😊
Mkash
☺️