Selamat datang di web tuluszvleura.com

Selamat datang di web tuluszvleura.com

Materi Esensial Kelas 3 Tema 2 Subtema 2

 

Materi Esensial Kelas 3

Tema 2: Menyayangi Tumbuhan dan Hewan

Subtema 2: Manfaat Hewan bagi Kehidupan Manusia

Dirancang untuk pembelajaran selama masa pandemi covid-19

#BelajarDariRumah #DiRumahSaja



Rangkuman Materi Esensial Masa Pandemi Covid-19 Kelas 3

Materi PPKn KD 3.3 dan 4.3

Keberagaman Sifat Individu

Sikap tolong-menolong akan mempererat persaudaraan atau hubungan antaranggota keluarga. Sikap tolong-menolong juga diterapkan dalam keluarga Afa. Afa dan keluarga tolong-menolong saat merawat hewan piaraan. Mereka merawat dan menyayangi hewan piaraan. Mereka juga sabar dan rajin saat merawat hewan piaraan. Penyayang, sabar, dan rajin termasuk sifat. Setiap anggota keluarga mempunyai sifat berbeda-beda. Keberagaman sifat dalam keluarga Afa sebagai berikut.


Setiap anggota keluarga memiliki sifat yang berbeda


No

Nama Anggota Keluarga

Sifat

1

Ayah

bijaksana, sabar

2

Ibu

sabar, penyayang

3

Afa

disiplin, mandiri


Perbedaan sifat termasuk keberagaman karakteristik individu. Walaupun berbeda sifat, kita harus saling menghargai dan menghormati. Saling menghargai dan menghormati akan menciptakan kerukunan.


Perbedaan Sifat Seseorang

Setiap orang memiliki sifat/karakteristik yang berbeda-beda. Ada yang sifatnya baik dan ada yang tidak baik. Contoh sifat tidak baik adalah sombong. Sifat sombong akan merugikan diri sendiri. Orang sombong akan dijauhi oleh teman-temannya. Afa dan teman-temannya tidak pernah sombong. Mereka memiliki sifat yang baik. 

Afa dan teman-temannya


Perhatikan sifat baik Afa dan teman-temannya berikut ini!

No

Nama

Sifat

1

Afa

jujur, ramah, mandiri

2

Galih

rajin, disiplin, sopan

3

Vira

mandiri, jujur, riang

4

Tirta

ramah, ulet, penolong


Apakah kamu mengetahui arti dari sifat-sifat tersebut? Jujur berarti tidak berbohong. Ramah berarti baik hati dan suka bergaul. Mandiri berarti tidak bergantung pada orang lain. Rajin berarti suka bekerja (belajar dan sebagainya). Disiplin berarti ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (tata tertib dan sebagainya). Sopan berarti baik budi bahasanya. Riang berarti suka hati (bergembira). Ulet berarti tidak mudah putus asa. Penolong berarti suka membantu.


Sikap Tolong-Menolong

Sikap tolong-menolong


Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Manusia membutuhkan privasi, namun juga membutuhkan campur tangan dan pertolongan orang lain. Tolong-menolong dalam kebaikan merupakan salah satu bentuk sikap hidup yang diinginkan oleh semua orang. Sikap tolong-menolong dapat mewujudkan terciptanya kerukunan antarmanusia. Sikap tolong-menolong harus kita terapkan di mana pun kita berada.

Bersikap Tulus

Dalam berteman harus bersifat tulus. Berteman tidak boleh membeda-bedakan status sosial. Orang kaya atau miskin semua sama, yang membedakan adalah nilainya di mata Tuhan yang Maha Esa.

Berteman tanpa membeda-bedakan



Rangkuman Materi Esensial Masa Pandemi Covid-19 Kelas 3

Materi Bahasa Indonesia KD 3.8 dan 4.8

Memahami Isi Dongeng

Saat membaca dongeng, kita harus dapat memahami keseluruhan isi dongeng tersebut. Caranya dengan membaca secara keseluruhan isi dongeng tersebut atau dengan menjawab pertanyaan berdasarkan kata tanya apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana.

Informasi dalam dongeng dapat ditulis dalam bentuk peta pikiran. Informasi dalam peta pikiran ditulis dengan bahasa yang singkat dan mudah dipahami. Peta pikiran membuat orang yang membacanya akan lebih mudah memahami dan mengingat isi dongeng. 

Bacalah dongeng berikut dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat!

Tikus dan Gajah

        Suatu hari, hiduplah sekelompok gajah di hutan. Hari itu sekelompok gajah pergi mencari makan. Saat berjalan, mereka tidak melihat sarang tikus. Sekelompok gajah itu pun tidak sengaja menginjak sarang tikus.



Pemimpin tikus    : "Teman-teman, ayo selamatkan diri kalian! Sekelompok gajah itu menginjak sarang                                 kita."
Tikus                      : "Sekelompok gajah itu pasti akan kembali. Mereka pasti akan melewati sarang kita                                 lagi. Jika mereka melewati sarang, sarang kita akan hancur lagi."
Pemimpin tikus     : "Tenang, teman-teman. Aku akan menemui pemimpin gajah. Aku akan meminta                                     mereka agar tidak melewati jalan ini lagi saat mencari makan."

        Pemimpin tikus segera menemui pemimpin gajah. Pemimpin tikus meminta agar sekelompok gajah tidak melewati jalan itu. Pemimpin gajah meminta maaf dan berjanji kepada pemimpin tikus untuk tidak melewati jalan itu lagi. Pemimpin tikus dan pemimpin gajah pun berteman. Kemudian, pemimpin tikus kembali ke sarang. Ia menyampaikan permohonan maaf pemimpin gajah kepada tikus lainnya. 

        Beberapa hari kemudian, beberapa pemburu datang ke hutan. Mereka akan memburu gajah. Beberapa gajah terperangkap jaring pemburu. Sekelompok gajah lain panik karena tidak bisa menolong temannya.

Gajah                     : "Bagaimana cara menyelamatkan mereka, Pemimpin? Tubuh kita terlalu besar."
Pemimpin gajah     : "Aku akan menemui pemimpin tikus. Aku akan meminta bantuan."

        Pemimpin gajah pun menemui pemimpin tikus untuk meminta bantuan menyelamatkan gajah yang telah tertangkap pemburu.

Pemimpin tikus    : "Ada apa pemimpin gajah? Apakah aku bisa membantumu?"
Pemimpin gajah    : "Beberapa temanku tertangkap jaring pemburu. Mereka tidak bisa melepaskan diri.                                   Apakah kamu dan teman-temanmu bisa membantu kami?"
Pemimpin tikus    : "Kasihan sekali mereka. Baiklah, aku akan membantumu."
Pemimpin gajah    : "Terima kasih, Pemimpin Tikus."

        Malam telah tiba. Pemimpin tikus mengajak teman-temannya untuk menyelamatkan beberapa gajah yang terperangkap. Akhirnya, usaha mereka berhasil. Mereka berhasil melepaskan jaring yang melingkar di tubuh gajah dengan mengerat jaring itu.

Gajah                    : "Terima kasih, Tikus. Kalian sungguh baik hati mau membantu kami."
Tikus                     : "Sama-sama, Gajah. Kita memang harus membantu sesama yang membutuhkan."



Unsur-Unsur dalam Dongeng

Unsur-unsur yang terdapat dalam dongeng antara lain tokoh, isi cerita, alur, tempat kejadian, dan pesan yang disampaikan. Untuk dapat meneritakan kembali isi dongeng, kita harus benar-benar membaca keseluruhan isi dongeng. Membaca atau menceritakan kembali isi dongeng, harus menggunakan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat.


Bacalah dongeng di bawah ini!

Balas Budi Harimau

        Pada zaman dahulu, di sebuah desa hiduplah seorang kakek tua. Setiap hari sang kakek pergi ke ladangnya untuk bercocok tanam. Suatu hari, ia berkeliling kebunnya di pinggir hutan. Ia melihat seekor harimau betina yang lemah karena baru melahirkan. Anak harimau itu berteriak karena jatuh ke semak-semak.



        "Kasihan sekali anak harimau dan induknya. Mereka berdua sudah tidak berdaya", kata kakek itu. Namun, sang kakek merasa ketakutan. Ia takut dijadikan mangsa jika menolong harimau itu.

        Anak harimau terus berteriak lemah. Ketika akan meninggalkan tempat itu, sang kakek melihat induk harimau itu memandang matanya.

        "Wahai Kakek. Selamatkanlah anakku. Tolonglah aku.", kata induk harimau.

        Setelah induk harimau memohon kepada sang kakek, akhirnya anak harimau itu dibawa pulang oleh sang kakek tua. Kakek tua itu membersihkannya dari darah dan merawatnya.

        Seminggu kemudian, dua harimau mendatangi rumah sang kakek. Sang kakek yang tengah tertidur kemudian terbangun karena kaget. Ia membawa anak harimau itu dan melepaskannya ke arah induknya.

        "Terima kasih atas bantuanmu, Kakek. Kami tidak akan menyakitimu.", kata induk harimau. Dua harimau itu pun pergi dengan meninggalkan banyak buah di depan rumah kakek tua itu. Sang kakek tersenyum karena mendapat banyak buah yang dibawa harimau. Harimau pun mengetahui bahwa ia harus bersikap baik terhadap orang yang menolongnya.



Bacalah dongeng di bawah ini!

Penggembala Kambing dan Kambing Liar

        Pada suatu hari yang dingin, badai dan angin bertiup kencang. Seorang gembala kambing menggiring kambing-kambingnya ke tempat perlindungan di sebuah gua. Ternyata, dalam gua itu juga didapati segerombolan kambing liar ikut berteduh.



        Sang gembala ingin agar gerombolan kambing liar itu mau menjadi bagian ternaknya. Untuk itu, sang gembala memberi mereka makanan yang baik hingga sekenyang-kenyangnya. Sementara itu, kambing gembalaannya sendiri, hanya diberi makan sedikit.

        Saat cuaca menjadi terang, sang gembala pun menggiring kambing-kambingnya keluar bersama dengan gerombolan kambing liar. Saat gerombolan kambing hutan keluar dari gua, kambing tersebut meninggalkan sang gembala dan meneruskan perjalanannya ke sepanjang bukit.

        "Inikah bentuk terima kasih kalian setelah saya memperlakukan kalian dengan baik dan memberi makan kalian makanan yang banyak?" tanya sang gembala. 

        "Jangan berharap kami akan ikut gerombolan ternakmu." kata kambing liar.

        "Kami tahu bagaimana kamu akan memperlakukan kami nantinya saat segerombolan ternak baru datang, seperti kamu memperlakukan kambing-kambingmu saat kami datang tadi." lanjut kambing liar.

        Mereka lalu melanjutkan perjalanan menyusuri bukit.


Rangkuman Materi Esensial Masa Pandemi Covid-19 Kelas 3

Materi Matematika KD 3.1 dan 4.1

Sifat Pertukaran pada Perkalian

Kakek Afa memelihara ayam. Ayam-ayam tersebut dipelihara dalam tiga kandang yang berbeda. Tiap kandang berisi 12 ayam. Berapa banyak ayam seluruhnya?

Penyelesaian:

Banyak ayam seluruhnya dapat diselesaikan dengan penjumlahan berulang dan perkalian bilangan.


Banyak ayam keseluruhan = 12 + 12 + 12
                                           = 3 x 12 = 36

Jadi, banyak ayam keseluruhan ada 36 ekor. 

Pada perkalian bilangan, terdapat sifat pertukaran. Sifat pertukaran disebut juga sifat komutatif.

Perhatikan contoh berikut!


4 x 3 = 3 x 4 menunjukkan sifat pertukaran atau komutatif.

Jadi, sifat pertukaran atau komutatif dalam perkalian dapat ditulis sebagai berikut



Rangkuman Materi Esensial Masa Pandemi Covid-19 Kelas 3

Materi SBdP KD 3.3 dan 4.3

Gerakan Menirukan Ayam



Cara melakukannya:
  1. Berdiri tegak.
  2. Tekukkan kedua siku di samping badan.
  3. Gerakkan siku yang ditekuk ke atas dan ke bawah dengan perlahan.
  4. Gerakkan ke atas dan ke bawah makin lama makin cepat.
  5. Lakukan gerakan ini bersama-sama dengan anggota keluargamu.


Menirukan Gerak Hewan

Ayo, kita tirukan gerakan berikut!
  1. Gerakan kelinci melompat.
  2. Gerakan angsa mengepakkan sayap.
  3. Gerakan kucing mencakar-cakar.
  4. Gerakan kucing menangkap tikus.
  5. Menggabungkan gerakan mencakar-cakar dan menangkap tikus.



Rangkuman Materi Esensial Masa Pandemi Covid-19 Kelas 3

Materi PJOK KD 3.2 dan 4.2

Menirukan Gerakan Kelinci

Gerakan kelinci meloncat


Pernahkah kalian melihat kelinci atau katak yang melompat? Cara kelinci atau katak bergerak dengan meloncat. Kita akan melakukan gerakan meloncat. Cara melakukannya:
  1. Kaki lurus dan lengan menggantung di depan tubuh.
  2. Posisi tubuh jongkok dengan jarak dua kaki cukup lebar dan posisi dada tegak.
  3. Tubuh melesat ke udara dengan tangan terbuka ke atas.
  4. Mendarat dengan kaki depan dan lutut menekuk.

Lompat Tali

Lompat tali merupakan sebuah permainan yang biasa dilakukan oleh semua anak. Namun, dalam permainannya tidak menggunakan tali melainkan dengan menggunakan karet gelang yang dirangkaikan. Lompat tali dapat dimainkan sendiri dan juga dapat dilakukan secara beregu. Lompat tali berguna untuk melatih kekuatan otot tungkai.

Lompat tali.
lakukan dengan karet gelang yang dirangkai, ya!



Cara melakukan:
  1. Badan berdiri dengan kaki rapat.
  2. Kedua tangan memegang ujung tali dengan posisi tali berada di belakang tubuh.
  3. Kedua tangan mengayun memutar tali ke atas kepala, ke depan, ke bawah, hingga kembali ke belakang.
  4. Ketika tali akan mengenai kaki, lakukan gerakan meloncat tali.
  5. Lakukan gerakan ini berulang-ulang.


Related : Materi Esensial Kelas 3 Tema 2 Subtema 2

0 Komentar untuk "Materi Esensial Kelas 3 Tema 2 Subtema 2"

Artikel Terpopuler