Materi Tematik Kelas 6
Tema 2: Persatuan dalam Perbedaan
Subtema 2: Bekerja Sama Mencapai Tujuan
Dirancang untuk pembelajaran selama masa pandemi covid-19
#BelajarDariRumah #DiRumahSaja
Materi PPKn KD 3.4 dan 4.4
Pentingnya Menjaga Persatuan dalam Keberagaman
Pernahkah kamu melihat lomba panjat pinang? Lomba tersebut biasa diadakan pada perayaan HUT Kemerdekaan RI. Kita bisa belajar arti persatuan dari lomba panjat pinang.
![]() |
Lomba panjat pinang |
Peserta lomba akan mendapatkan hadiah jika bisa mencapai puncak. Namun, untuk mencapainya tidak mudah. Batang pinang sangat licin karena dilumuri minyak oli. Peserta harus berjuang untuk mendapatkan hadiah. Ini berarti untuk mencapai tujuan diperlukan perjuangan.
Peserta lomba dibagi dalam beberapa kelompok. Anggota kelompok belum tentu dari golongan yang sama. Mungkin suku, agama, pekerjaan, dan RT mereka berbeda-beda. Tetapi tujuan mereka sama, mencapai puncak dan mendapatkan hadiah. Bangsa Indonesia juga demikian. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa. Namun, bangsa Indonesia mempunyai tujuan yang sama. Tujuannya adalah menciptakan masyarakat adil dan makmur.
Kelompok mana yang bisa memenangkan lomba panjat pinang? Biasanya kelompok yang bersatu dan bekerja sama. Mereka bersatu untuk mencapai puncak dan mendapatkan hadiah. Mereka bekerja sama dan mengatur peran. Dengan cara tersebut kelompok bisa mencapai puncak.
Dari sana kita bisa mengerti arti penting persatuan. Dengan persatuan kita bisa kuat. Dengan persatuan dan kerja sama kita bisa mencapai tujuan. Ini sesuai dengan peribahasa "Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh". Bangsa Indonesia juga bisa kuat dan jaya jika bersatu. Namun, jika tidak bersatu kita akan lemah.
![]() |
Garuda Pancasila memuat semboyan Bhinneka Tunggal Ika |
"Bhinneka Tunggal Ika". Ingat semboyan itu? Kita bisa menemukan semboyan itu di kaki burung Garuda Pancasila. Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan negara kita. Bhinneka Tunggal Ika berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Semboyan ini sesuai dengan keadaan bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa. Akan tetapi, bangsa Indonesia merupakan satu kesatuan.
Kami Berbeda, Namun Kami Bekerja Sama
Afa dan teman-temannya bermain di halaman sekolah. Ada yang bermain lompat karet, kelereng, congkak, dan sebagian lagi ikut dalam permainan rangku alu.
Afa, Tatang, Salma, Maria, Wayan, dan Boni memilih ikut permainan rangku alu bersama beberapa teman lain. Mereka memang lebih suka dengan permainan olah tubuh di luar ruangan.
![]() |
Permainan rangku alu |
Baru beberapa hari yang lalu, teman baru mereka, Kamal yang memperkenalkan permainan ini. Kamal berasal dari Alor, Nusa Tenggara Timur. Permainan yang menggunakan tongkat bambu ini adalah permainan anak yang digemari di sana. Afa dan teman-teman di SD Negeri Tingkis senang sekali mengenal permainan baru ini.
"Unik, seru, dan menantang!" kata mereka.
Perbedaan warna kulit, adat, kebiasaan, bahasa, atau agama tidak mereka anggap sebagai masalah. Semua akrab bermain bersama. Tidak ada yang saling mengejek. Mereka saling menghargai. Mereka saling menghormati perbedaan yang ada.
Afa dari Jawa Timur, Tatang berasal dari Jawa Barat, Salma berasal dari Medan, Maria asli Papua, Wayan berasal dari Bali, dan Boni dari Jakarta. Walaupun warna kulit mereka berbeda, mereka tidak saling mengejek. Mereka tetap bermain dengan rukun tanpa membeda-bedakan. Begitu juga dengan perbedaan agama. Meskipun Maria beragama Kristen dan Wayan beragama Hindu, mereka tetap saling menghormati.
Begitulah gambaran keseharian di SD Negeri Tingkis. Anak-anak tetap rukun, bekerja sama, dan bersatu, walaupun mereka berbeda-beda. Wawasan mereka semakin kaya karena mengenal adat dan bahasa daerah lain. Semakin kaya dengan bermain bersama aneka permainan tradisional.
Upaya-Upaya untuk Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan
Istilah persatuan dan kesatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah-belah. Persatuan dapat diartikan sebagai perkumpulan dari berbagai komponen yang membentuk menjadi satu. Sedangkan kesatuan merupakan hasil perkumpulan tersebut yang telah menjadi satu dan utuh. Sehingga kesatuan erat hubungannya dengan keutuhan. Dengan demikian persatuan dan kesatuan mengandung arti bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.
![]() |
Persatuan dan Kesatuan |
Prinsip Persatuan dan Kesatuan
- Membina keserasian, keselarasan, dan keseimbangan di berbagai lingkungan.
- Saling mengasihi, membina, dan memberi antarsesama.
- Tidak menonjolkan perbedaan tetapi mencari kesamaan.
Manfaat Membina Persatuan dan Kesatuan
- Terwujudnya kehidupan yang serasi, selaras, dan seimbang.
- Terciptanya suasana yang nyaman.
- Terwujudnya sikap saling mencintai dan saling membantu.
- Dapat mengatasi semua perbedaan yang ada dengan penuh kesadaran.
- Pembangunan nasional akan berjalan lebih baik dan lancar.
- Pelaksanaan gotong royong akan dapat berjalan lancar dan baik.
Perilaku yang Mencerminkan Perwujudan Persatuan dan Kesatuan
a. Di Lingkungan Keluarga
![]() |
Persatuan dan Kesatuan dalam keluarga |
- Saling mencintai sesama anggota keluarga.
- Mengakui keberadaan dan fungsi tiap-tiap anggota keluarga.
- Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tepa slira.
- Tidak memaksakan kehendak orang lain.
- Adanya keterbukaan antaranggota keluarga.
b. Di Lingkungan Sekolah
![]() |
Belajar kelompok, wujud persatuan dan kesatuan di sekolah |
- Menaati tata tertib sekolah dan menjaga nama baik sekolah.
- Bekerja secara bersama-sama membersihkan lingkungan sekolah.
- Belajar secara kelompok untuk menyelesaikan tugas dengan baik.
- Tidak mebeda-bedakan teman dari suku, budaya, atau golongan.
- Membantu teman yang kesulitan memahami materi pelajaran.
- Menengok teman sakit dengan mengunjunginya bersama-sama.
c. Di Lingkungan Masyarakat
![]() |
Bakti sosial, wujud persatuan dan kesatuan di masyarakat |
- Hidup rukun dengan semangat kekeluargaan antarwarga masyarakat.
- Setiap warga masyarakat menyelesaikan masalah sosial secara bersama-sama.
- Bergaul dengan sesama warga masyarakat dengan tidak membeda-bedakan suku, agama, ras, ataupun aliran.
- Menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar dalam bergaul antarsuku bangsa.
- Mengadakan bakti sosial di lingkungan masyarakat.
Materi Bahasa Indonesia KD 3.4 dan 4.4
Kalimat Efektif
![]() |
Kalimat efektif |
Kamu dapat menuliskan kembali informasi penting yang terdapat di dalam teks untuk memudahkanmu mengingat kembali informasi yang sudah kamu temukan. Kamu dapat menuliskan kembali dalam bentuk kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang mengandung gagasan pembicara/penulis yang terdiri atas kata-kata yang mempunyai unsur SPOK.
Ciri-Ciri Kalimat Efektif
- Memiliki unsur penting atau pokok (minimal unsur subjek dan predikat).
- Menggunakan struktur bahasa yang tepat.
- Memenuhi kaidah ejaan yang berlaku.
- Menggunakan pilihan kata (diksi) yang tepat dan sesuai kebutuhan.
Perhatikan contoh berikut!
Ir. Soekarno, Moh. Hatta, dan Achmad Soebardjo merumuskan teks proklamasi di rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol Nomor 1.
Subjek : Ir. Soekarno, Moh. Hatta, dan Achmad Soebardjo
Predikat : merumuskan
Objek : teks proklamasi
Keterangan tempat : di rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol Nomor 1
SPOK
Subjek : merupakan pelaku atau tokoh.
Predikat: merupakan kata kerja atau aktivitas yang dilakukan pelaku atau tokoh.
Objek: merupakan kata benda
Keterangan: merupakan penjelasan yang dapat berupa tempat, waktu, dan suasana.
Materi IPA KD 3.3 dan 4.3
Cara Hewan Menyesuaikan Diri dengan Lingkungannya
Setiap hewan mempunyai kemampuan berbeda-beda dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Penyesuaian diri ini berguna untuk memperoleh makanan. Selain itu juga untuk mempertahankan diri dari musuhnya.
Penyesuaian Hewan untuk Memperoleh Makanan
Hewan membutuhkan makanan agar tetap hidup. Setiap jenis hewan memiliki cara tersendiri dalam memperoleh makanan. Makhluk hidup menggunakan alat-alat tubuhnya untuk memperoleh makanan.
1. Burung
Setiap jenis burung makanannya berbeda-beda. Ada yang berupa cairan madu (nektar), biji-bijian, atau daging. Oleh karena itu, bentuk paruh setiap jenis burung juga berbeda-beda.
a. Burung Pipit
![]() |
Burung pipit mempunyai paruh pendek dan kuat |
Burung pipit mempunyai paruh pendek dan kuat. Bentuk paruh ini sesuai untuk memakan jenis biji-bijian. Paruh ini berfungsi menghancurkan biji tersebut.
b. Burung Elang
![]() |
Burung elang mempunyai paruh kuat, tajam, dan ujungnya melengkung |
Burung elang mempunyai paruh kuat, tajam, dan melengkung bagian ujungnya. Paruh seperti ini sesuai untuk mencabik mangsanya.
c. Bebek
![]() |
Bebek mempunyai paruh berbentuk seperti sudu |
Bebek mempunyai paruh yang berbentuk seperti sudu. Bentuk paruh seperti ini sesuai untuk mencari makanan di tempat becek, berlumpur, atau di air.
d. Burung Pelatuk
![]() |
Burung pelatuk mempunyai paruh yang panjang, kuat, dan runcing |
Burung pelatuk mempunyai paruh yang panjang, kuat, dan runcing. Paruh burung pelatuk untuk mencari serangga yang bersembunyi di balik pohon, dalam lubang pohon, atau pada batang pohon yang lapuk.
e. Burung Kolibri
![]() |
Burung kolibri mempunyai paruh berbentuk panjang dan runcing |
Burung kolibri mempunyai paruh berbentuk panjang dan runcing. Bentuk paruh seperti itu memudahkan burung kolibri mengisap nektar.
f. Burung Pelikan
![]() |
Burung pelikan mempunyai paruh berkantong |
Burung pelikan mempunyai paruh berkantong. Paruh demikian memudahkannya untuk menangkap ikan dalam air.
Selain bentuk paruh, kaki pada berbagai burung juga mempunyai bentuk bermacam-macam. Berbagai bentuk kaki burung merupakan salah satu bentuk penyesuaian terhadap cara memperoleh makanan.
Variasi bentuk kaki juga dapat ditemui pada burung dan unggas. Selain dipengaruhi oleh jenis makanannya, bentuk kaki burung juga dipengaruhi oleh tempat hidupnya.
a. Kaki Burung Elang
![]() |
Kaki burung elang bentuknya kokoh dan memiliki kuku tajam |
Kaki burung pemakan daging bentuknya kokoh dan memiliki kuku tajam. Fungsinya adalah untuk mencengkeram mangsa dan merobek makanan.
b. Kaki Ayam
![]() |
Ayam memiliki cakar dengan tiga jari menghadap ke depan dan satu jari menghadap ke belakang. |
Burung pengais memiliki cakar dengan tiga jari menghadap ke depan dan satu jari menghadap ke belakang. Bentuk kaki tersebut digunakan untuk mengais atau menggali tanah dalam mencari makanan. Kaki ayam juga dilengkapi jalu yang digunakan untuk menyerang musuh.
c. Kaki Burung Pelikan
![]() |
Burung pelikan memiliki kaki yang berselaput |
Jenis burung pemakan ikan (perenang) biasanya memiliki kaki yang berselaput. Kaki jenis ini berguna untuk berenang atau berjalan di lingkungan yang berlumpur.
d. Kaki Burung Pelatuk dan Burung Kakatua
![]() |
Burung pelatuk memiliki dua jari kaki menghadap ke depan dan dua jari lainnya menghadap ke belakang dengan kuku yang tajam |
Jenis burung pemakan serangga seperti burung pelatuk, memiliki dua jari kaki menghadap ke depan dan dua jari lainnya menghadap ke belakang dengan kuku yang tajam. Struktur kaki tersebut digunakan untuk memanjat pohon ketika mencari serangga.
e. Kaki Burung Pipit
![]() |
Burung pipit memiliki kaki dengan tiga jari menghadap ke depan dan satu jari menghadap ke belakang dengan ukuran jari yang ramping dan agak runcing |
Burung pipit memiliki kaki dengan tiga jari menghadap ke depan dan satu jari menghadap ke belakang dengan ukuran jari yang ramping dan agak runcing. Struktur kaki tersebut digunaak untuk bertengger.
2. Serangga
Serangga mempunyai cara khusus untuk memeroleh makanan. Misalnya, mulut kupu-kupu mempunyai alat pengisap (probosis). Oleh karena itu, mulutnya dinamakan mulut pengisap. Kupu-kupu menggunakan mulut ini untuk mengisap sari madu (nektar) pada bunga. Bentuk alat pengisap itu menyerupai belalai yang dapat digulung dan dijulurkan.
![]() |
Kupu-kupu mempunyai mulut pengisap |
Nyamuk mempunyai bentuk mulut penusuk dan pengisap. Mulut ini dapat mengisap makanan berupa darah manusia atau hewan. Mulut nyamuk berbentuk tabung panjang dan tajam (runcing). Bentuk mulut seperti ini untuk menusuk kulit manusia atau hewan.
![]() |
Nyamuk mempunyai bentuk mulut penusuk dan pengisap |
Jangkrik mempunyai bentuk mulut penggigit dan pengunyah. Mulut ini mempunyai gigi-gigi kecil untuk mengunyah makanan yang berupa daun.
![]() |
Jangkrik mempunyai bentuk mulut penggigit dan pengunyah |
Lalat rumah mempunyai alat penyerap pada mulutnya. Alat penyerap ini mirip spons (gabus). Alat ini untuk menyerap makanan terutama yang berupa cairan.
![]() |
Lalat rumah mempunyai alat penyerap pada mulutnya |
3. Unta
Unta hidup di daerah padang pasir yang kering, gersang, dan panas. Bentuk dan susunan tubuh unta sesuai dengan keadaan alam di padang pasir. Pada saat minum, unta mampu meneguk air dalam jumlah banyak. Air tersebut disimpan sebagai cairan tubuh.
![]() |
Unta memiliki punuk |
Unta memiliki punuk. Punuk unta berisi makanan cadangan. Makanan cadangan tersebut berupa lemak. Jika tidak memperoleh makanan, unta akan menggunakan makanan cadangan tersebut. Dengan demikian, unta dapat tetap hidup meskipun kekurangan makanan.
Penyesuaian Hewan untuk Melindungi Diri dari Musuh
Setiap jenis hewan selalu berusaha melindungi diri dari serangan musuhnya. Hampir semua jenis hewan memiliki bagian tubuh untuk melindungi diri. Selain itu, ada sebagian hewan melindungi diri dengan tingkah laku.
1. Cecak dan Kadal
![]() |
Cecak melindungi diri dengan autotomi |
Cecak dan kadal memutuskan ekornya jika diserang oleh musuh. Tindakan hewan memutus bagian tubuhnya disebut autotomi. Hal ini dilakukan untuk mengelabui musuhnya. Bagian ekor yang putus dapat bergerak-gerak sehingga mengalihkan perhatian musuhnya. Saat itulah kadal atau cecak melarikan diri. Ekor yang telah putus pada hewan-hewan itu dapat tumbuh kembali.
2. Bunglon
![]() |
Bunglon melindungi diri dengan mimikri |
Bunglon dapat mengubah warna kulit sesuai dengan lingkungannya. Misalnya di daun yang berwarna hijau, bunglon berwarna hijau. Ketika berada di batang pohon berwarna cokelat, bunglon akan berubah menjadi cokelat. Tindakan hewan mengubah warna kulitnya saat melindungi diri dinamakan mimikri.
3. Kalajengking, Lebah, dan Kelabang
![]() |
Kalajengking melindungi diri dengan menggunakan sengatnya yang beracun |
Hewan-hewan ini menggunakan sengatnya untuk melindungi diri. Sengat tersebut dapat mengeluarkan zat beracun yang dapat melukai musuh atau pemangsanya.
4. Cumi-Cumi, Sotong, dan Gurita
![]() |
Cumi-cumi melindungi diri dengan mengeluarkan cairan seperti tinta |
Cumi-cumi, sotong, dan gurita hidup di laut. Ketika diserang musuh, hewan-hewan ini mengeluarkan cairan hitam seperti tinta. Akibatnya air menjadi keruh. Saat itulah hewan-hewan ini segera melarikan diri.
5. Landak
![]() |
Landak melindungi diri dengan kulit berduri |
Landak mempunyai kulit berduri dan kaku. Saat menghadapi bahaya, landak mengembangkan durinya. Selain itu, landak juga berusaha membelakangi musuh. Dengan demikian, apabila musuhnya menyerang, tubuh musuh akan tertusuk duri. Walaupun duri landak ini tidak beracun, tetapi dapat membuat lawannya terluka.
6. Trenggiling dan Luing
![]() |
Trenggiling melindungi diri dengan menggulungkan tubuhnya |
Trenggiling dan luing akan menggulungkan tubuhnya jika mendapat gangguan dari luar. Trenggiling mempunyai kulit berupa sisik yang keras. Saat menggulung, bagian perutnya yang lunak akan terlindungi suatu perisai yang sangat keras.
7. Belalang Daun
![]() |
Belalang daun melindungi diri dengan memiliki warna tubuh mirip daun |
Belalang daun biasanya hinggap di dedaunan untuk mencari makanan. Tubuh belalang daun berwarna hijau mirip warna daun sehingga tersamarkan. Hal ini menyulitkan musuhnya untuk mengetahui keberadaan belalang tersebut.
8. Walang Sangit
![]() |
Walang sangit melindungi diri dengan mengeluarkan bau yang menyengat |
9. Kecoak, Musang, Kumbang, dan Ular Tidak Berbisa
![]() |
Kecoa melindungi diri dengan berpura-pura mati |
Hewan-hewan tersebut akan berpura-pura mati jika diserang oleh musuh. Hal ini dilakukan untuk mengelabui musuhnya. Jika musuhnya sudah pergi, hewan tersebut segera melarikan diri.
Materi IPS KD 3.4 dan 4.4
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Setelah peristiwa proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 telah lahir negara baru di dunia, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah dan rakyat Indonesia telah siap untuk membangun Indonesia untuk menjadi sebuah negara yang maju di dunia. Selain itu, pemerintah Indonesia juga berusaha untuk menyejahterakan rakyatnya.
![]() |
Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia |
Di tengah kegembiraan itu, ternyata Belanda ingin menguasai Indonesia kembali. Bangsa Indonesia langsung bersiap mengangkat senjata untuk mengusir para penjajah yang ingin kembali menguasai Indonesia.
Secara umum, perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia ini dibagi menjadi dua cara, yaitu perjuangan secara fisik dengan mengangkat senjata dan perjuangan melalui jalur diplomasi atau perundingan. Perjuangan mempertahankan kemerdekaan ini terjadi di berbagai daerah di tanah air.
Perjuangan secara fisik dan melakukan jalur diplomasi yang dilakukan antara lain sebagai berikut.
Perjuangan secara fisik:
- Pertempuran Surabaya 10 November 1945.
- Pertempuran Ambarawa 15 Desember 1945.
- Pertempuran Medan Area 10 Desember 1945.
- Peristiwa Bandung Lautan Api 23 Maret 1946.
Perjuangan melalui jalur diplomasi atau perundingan:
- Perundingan Linggajati.
- Perjanjian Renville.
- Perundingan Roem Royen.
- Konferensi Meja Bundar (KMB).
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan secara Diplomasi
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia tidak hanya dilakukan melalui perjuangan secara fisik, tetapi juga melalui perjuangan secara diplomasi atau melalui perundingan-perundingan seperti Perjanjian Linggajati, Perjanjian Renville, Perjanjian Roem Royen, dan Konferensi Meja Bundar (KMB).
Perundingan Linggarjati
Perundingan Linggarjati dilaksanakan pada 10 November 1946 di Linggarjati yang terletak di sebelah selatan Cirebon. Perundingan ini merupakan perundingan pertama antara pihak Indonesia dengan Belanda. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Sutan Syahrir, sedangkan delegasi Belanda dipimpin oleh Prof. Schermerhorn.
![]() |
Perundingan Linggarjati |
Pada 25 Maret 1947 hasil perundingan Linggarjati ditandatangani. Isi perundingan ini jelas-jelas sangat merugikan Indonesia karena wilayah Indonesia menjadi sempit. Isi perundingan Linggarjati adalah sebagai berikut.
- Belanda hanya mengakui kekuasaan Republik Indonesia atas Jawa, Madura, dan Sumatra.
- Republik Indonesia dan Belanda akan bersama-sama membentuk Negara Indonesia Serikat yang terdiri atas Negara Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, dan Negara Kalimantan.
- Negara Indonesia dan Belanda merupakan Uni Indonesia-Belanda yang diketuai oleh Ratu Juliana
![]() |
Wilayah Indonesia hasil Perjanjian Linggarjati |
Hasil perundingan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak tersebut ternyata dilanggar oleh Belanda. Pada 21 Juli 1947, Belanda dengan tiba-tiba menyerang wilayah Republik Indonesia. Belanda berhasil merebut sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur sehingga wilayah Indonesia semakin sempit. Tindakan Belanda ini dikenal dengan nama Agresi Militer Belanda I.
![]() |
Agresi Militer Belanda I |
Tindakan agresi Militer Belanda I mendapat tantangan dari dunia internasional. Beberapa negara seperti India, Amerika Serikat, dan Australia mengecam tindakan Belanda ini. Mereka mengusulkan membahasnya di Dewan Keamanan PBB. Pada 1 Agustusn 1947, PBB memerintahkan agar Belanda dan Indonesia menghentikan tembak menembak. Akhirnya, pada 4 Agustus 1947 Belanda mengumumkan gencatan senjata.
Perjanjian Renville
Setelah dimulainya gencatan senjata pada 4 Agustus 1947, PBB kemudian membentuk KTN (Komisi Tiga Negara) yang bertujuan untuk membantu menyelesaikan perang antara Belanda dan Indonesia. KTN terdiri atas Australia yang dipilih oleh Indonesia, Belgia yang dipilih oleh Belanda, dan Amerika Serikat yang dipilih oleh Australia dan Belgia (pihak netral).
KTN Memprakarsai terjadinya perjanjian Renville. Perjanjian antara Indonesia dan Belanda ini dilaksanakan di atas kapal Renville milik angkatan laut Amerika Serikat. Perjanjian Renville dilaksanakan pada 8 Desember 1947 dan hasil perjanjiannya ditandatangani pada 17 Januari 1948.
![]() |
Perjanjian Renville |
Dalam perundingan ini delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr. Amir Syarifudin dan delegasi Belanda dipimpin oleh R. Abdul kadir. Hasil perjanjian Renville kembali merugikan bangsa Indonesia dan wilayah Indonesia menjadi semakin sempit.
Isi perjanjian Renville adalah sebagai berikut.
- Belanda hanya mengakui daerah Republik Indonesia atas Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian kecil Jawa Barat, dan Sumatra.
- Tentara Republik Indonesia harus ditarik mundur dari daerah-daerah yang telah diduduki Belanda.
![]() |
Wilayah Indonesia hasil perjanjian Renville |
Ternyata Belanda memang tidak bisa dipegang janjinya. Belanda kembali mengingkari hasil perjanjian yang telah dibuat dengan Indonesia. Pada 19 Desember 1948 Belanda kembali melancarkan agresi militernya yang dikenal dengan nama Agresi Militer Belanda II. Dalam agresi ini Belanda berhasil merebut Yogyakarta yang saat itu menjadi ibu kota Indonesia. Belanda juga menangkap dan mengasingkan Soekarno-Hatta ke Pulau Bangka. Sebelum tertangkap, Presiden Soekarno berhasil menghubungi Mr. Syarifuddin Prawiranegara melalui siaran radio. Presiden Soekarno memberi mandat kepada Menteri Kemakmuran Mr. Syarifuddin Prawiranegara yang berada di Sumatra untuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dengan ibu kotanya Bukit Tinggi.
![]() |
Tempat yang pernah dijadikan Kantor PDRI |
Agresi Militer Belanda II mendapatkan tantangan dari dunia internasional, terutama negara-negara Asia yang simpati akan perjuangan bangsa Indonesia. Mereka menuntut agar Belanda segera ditarik keluar dari Indonesia. PBB membentuk UNCI(United Nation Commission for Indonesia) atau Komisi PBB untuk Indonesia untuk kembali membantu menyelesaikan masalah Indonesia dan Belanda. UNCI memrakarsai perundingan Roem Royen dan Konferensi Meja Bundar (KMB).
![]() |
Agresi Militer Belanda II |
Perundingan Roem Royen
Pada 4 April 1949 Indonesia dan Belanda dipertemukan lagi dalam meja perundingan oleh UNCI. Perundingan tersebut disebut perundingan Roem Royen dan dilaksanakan di Jakarta. Dalam perundingan ini delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr. Moh. Roem dan delegasi Belanda dipimpin oleh Dr. Van Royen.
![]() |
Perundingan Roem Royen |
Isi perjanjian Roem Royen adalah sebagai berikut.
- Pemerintah Republik Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta pada 1 Juli 1949.
- Menghentikan semua gerakan militer dan membebaskan semua tahanan politik.
- Belanda menyetujui Republik Indonesia Serikat sebagai bagian dari Negara Indonesia Serikat.
- Akan diselenggarakan Konferensi Meja Bundar (KMB) antara Belanda dan Indonesia di Den Haag setelah Pemerintah Republik Indonesia kembali ke Yogyakarta.
Konferensi Meja Bundar (KMB)
Sebagai tindak lanjut Perundingan Roem Royen, pada 23 Agustus 1949 - 2 November 1949 dilaksanakan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda. Dalam perundingan ini delegasi Indonesia dipimpin oleh Dr. Moh. Hatta dan delegasi BFO (Badan Musyawarah Negara-Negara Federal) dipimpin oleh Sultan Hamid II, dan Belanda dipimpin oleh Mr. Van Maarseveen. Sementara UNCI dipimpin oleh Chritchley.
![]() |
KMB di Den Haag Belanda |
Isi perundingan KMB sebagai berikut.
- Indonesia menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Belanda akan menyerahkan kedaulatan kepada RIS pada akhir Desember 1949.
- RIS dan Belanda akan tergabung dalam Uni Indonesia-Belanda.
- Irian Barat akan diserahkan setahun setelah pengakuan kedaulatan oleh Belanda.
Wilayah Indonesia setelah KMB |
Berdasarkan isi KMB, pada 27 Desember 1949 Belanda menyerahkan kedaulatan kepada RIS. Penandatanganan dilaksanakan di dua tempat, yaitu di Belanda dan di Indonesia. Di Belanda, perjanjian ditandatangani oleh Drs. Moh. Hatta sebagai wakil dari Indonesia dan Ratu Juliana sebagai perwakilan dari Belanda.
Adapun di Indonesia pengakuan kedaulatan ditandatangani oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai perwakilan dari Indonesia dan Mr. A.H.S. Lovink sebagai perwakilan dari Belanda. Dengan ditandatanganinya pengakuan kedaulatan oleh Belanda, sejak hari itu berakhirlah kekuasaan Belanda atas Indonesia dan berdirilah Negara Republik Indonesia Serikat.
Pertempuran Medan Area dan Pertempuran Bandung Lautan Api
1. Pertempuran Medan Area
Pasukan Inggris dibawah pimpinan Brigadir Jenderal T.E.D. Kelly mulai mendarat di Medan, Sumatra Utara pada 9 Oktober 1945. Tentara NICA yang telah dipersiapkan untuk mengambil alih pemerintahan ikut membonceng pasukan Inggris itu. Mereka menduduki beberapa hotel di Medan.
![]() |
NICA |
Pasukan Inggris bertugas untuk membebaskan tentara Belanda yang ditawan Jepang. Para tawanan dari daerah Rantau Prapat, Pematang Siantar, dan Brastagi dikirim ke Medan atas persetujuan Gubernur Moh. Hasan. Ternyata kelompok tawanan itu dibentuk menjadi "Medan Batalyon KNIL". Mereka ini bersikap congkak.
Para pemuda dipelopori oleh Achmad Tahir, seorang mantan perwira Tentara Sukarela (Giyugun) membentuk Barisan Pemuda Indonesia. Mereka mengambil alih gedung-gedung pemerintahan dan merebut senjata dari tangan tentara Jepang. Kemudian pada 10 Oktober 1945 dibentuklah TKR (Tentara Keamanan Rakyat) Sumatra Timur. Anggotanya para pemuda bekas Giyugun dan Heiho Sumatra Timur yang dipimpin oleh Achmad Tahir.
![]() |
Achmad Tahir |
Pada tanggal 13 Oktober 1945 terjadi insiden di sebuah hotel di Jalan Bali, Medan. Seorang anggota NICA menginjak-injak Bendera Merah Putih yang dirampas dari seorang pemuda. Pemuda-pemuda Indonesia marah.
![]() |
Pertempuran Medan Area |
Hotel tersebut dikepung dan diserang oleh para pemuda dan TRI (Tentara Republik Indonesia). Terjadilah pertempuran. Dalam peristiwa itu banyak orang Belanda terluka. Peperangan pun menjalar ke Pematang Siantar dan Brastagi.
Pada tanggal 10 Desember 1945 pihak Inggris memasang papan-papan pengumuman bertuliskan "Fixed Boundaries Medan Area". Dengan cara itu, Inggris menetapkan secara sepihak batas-batas kekuasaan mereka. Sejak saat itulah dikenal istilah Pertempuran Medan Area.
![]() |
Jenderal T.E.D. Kelly |
Jenderal T.E.D. Kelly kembali mengancam para pemuda agar menyerahkan senjata. Siapa yang melanggar akan ditembak mati. Namun, para pemuda Indonesia tidak menggubris ancaman tersebut. Perlawanan terus berlangsung dan semakin sengit. Para pemuda membentuk Komando Resimen Laskah Rakyat Medan Area. Perlawanan terhadap Inggris dan Belanda terus berlanjut sampai Agresi Militer Belanda I pada Bulan Juli 1947.
2. Pertempuran Bandung Lautan Api
Pada Bulan Oktober 1945, tentara Sekutu memasuki Kota Bandung. Ketika itu para pejuang Bandung sedang melaksanakan pemindahan kekuasaan dan merebut senjata dan peralatan dari tentara Jepang. Tentara Sekutu menduduki dan menguasai kantor-kantor penting. Tentara NICA membonceng tentara Sekutu itu. NICA berkeinginan mengembalikan kekuasaan Belanda di Indonesia. Para pejuang yang tergabung dalam TKR, laskar-laskar, dan badan-badan pejuang mengadakan perlawanan terhadap tentara Sekutu dan Belanda.
Pada tanggal 21 November 1945, tentara Sekutu mengeluarkan ultimatum (peringatan) pertama agar Kota Bandung bagian utara dikosongkan oleh pihak Indonesia selambat-lambatnya tanggal 29 November 1945. Para pejuang kita harus menyerahkan senjata yang dirampas dari tentara Jepang. Alasannya untuk menjaga keamanan. Apabila tidak diindahkan, tentara Sekutu akan menyerang habis-habisan.
Peringatan ini tidak dihiraukan oleh para pejuang Indonesia. Sejak saat itu sering terjadi bentrokan senjata. Kota Bandung terbagi menjadi dua, Bandung Utara dan Bandung Selatan. Karena persenjataan yang tidak memadai, pasukan TKR dan para pejuang lainnya tidak dapat mempertahankan Bandung Utara. Akhirnya Bandung Utara dikuasai oleh Sekutu.
Pada tanggal 23 Maret 1946 tentara Sekutu mengeluarkan ultimatum kedua. Mereka menuntut agar semua masyarakat dan para pejuang TRI (Tentara Republik Indonesia) mengosongkan Kota Bandung bagian selatan. Perlu diketahui bahwa sejak 24 Januari 1946, TKR telah berubah namanya menjadi TRI.
Demi keselamatan rakyat dan pertimbangan politik, pemerintah Republik Indonesia Pusat memerintahkan TRI dan para pejuang lainnya mundur dan mengosongkan Bandung Selatan. Tokoh-tokoh pejuang seperti Aruji Kartawinata, Suryadarma, dan Kolonel Abdul Harris Nasution yang menjadi Panglima TRI waktu itu segera bermusyawarah. Mereka sepakat untuk mematuhi perintah dari Pemerintah Pusat. Namun, mereka tidak mau menyerahkan Kota Bandung bagian selatan itu secara utuh kepada musuh.
![]() |
Peristiwa Bandung Lautan Api |
Rakyat diungsikan ke luar Kota Bandung. Pasukan TRI dan para pejuang lainnya dengan berat hati meninggalkan Bandung Selatan. Sebelum ditinggalkan, Bandung Selatan dibumihanguskan oleh para pejuang. Bumi hangus adalah memusnahkan dengan pembakaran semua barang, bangunan, gedung yang mungkin akan dipakai musuh. Pertempuran terus berlanjut. Para anggota TRI dan pemuda kita menggunakan taktik perang gerilya. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 23 Maret 1946 dan terkenal dengan sebutan Bandung Lautan Api. Dalam peristiwa tersebut, gugur seorang pejuang bernama Mohammad Toha.
![]() |
Mohammad Toha |
Materi SBdP KD 3.3 dan 4.3
Gerak Tari Kepak-Kepak Sayap
Gerak 1
Menggerakkan ujung sampur ke atas dan ke bawah sambil berlari-lari kecil. Bersamaan dengan itu menengokkan kepala ke kanan dan ke kiri. Iringan lagu: Di pucuk pohon cemara, burung kutilang bernyanyi.
Gerak 2
Menggerakkan tangan secara bergantian lurus ke depan dan ke belakang, bersamaan dengan menengokkan kepala ke kanan dan ke kiri. Badan sedikit demi sedikt turun sampai akhirnya duduk. Iringan lagu: Bersiul-siul sepanjang hari, dengan tak jemu-jemu.
Gerak 3
Duduk sambil menganggukkan kepala ke kanan, ke tengah, ke kiri, dan ke tengah lagi, yang dilakukan secara berulang-ulang. Iringan lagu: Mengangguk-angguk sambil berseru, tri li li li li li li li li.
Gerak 4
Menggerakkan tangan secara bergantian lurus ke depan dan ke belakang, bersamaan dengan menengokkan kepala ke kanan dan ke kiri. Badan naik sedikit demi sedikit sampai akhirnya berdiri. Iringan lagu: Di pucuk pohon cemara, burung kutilang bernyanyi.
Gerak 5
Menggerakkan ujung sampur ke atas dan ke bawah sambil berlari-lari kecil membentuk lingkaran. Kepala menengok ke kanan dan ke kiri. Iringan lagu: Bersiul-siul sepanjang hari, dengan tak jemu-jemu. Mengangguk-angguk sambil berseru, tri li li li li li li li li.
Tari Indang
Tari indang dikenal juga dengan nama tari badindin, tari dindin badindin, atau tari indang badindin. Tarian ini berasal dari Sumatra Barat. Tarian ini sebetulnya merupakan sebuah permainan alat musik yang dilakukan secara bersama-sama.
![]() |
Tari Indang |
Nama indang sendiri berasal dari nama alat musik yang bernama tepuk. Alat musik ini adalah alat musik yang digunakan untuk mengiringi seni tari ini. Indang atau bisa juga disebut ripai adalah sebuah instrumen yang dimainkan dengan cara ditepuk dan memiliki unsur-unsur keindahan seni tari. Bentuknya seperti rebana tapi berukuran agak sedikit lebih kecil dari ukuran rebana.
![]() |
Alat musik indang |
Sekilas, semua gerakan tari indang akan tampak seperti gerakan tari saman yang berasal dari Aceh. Akan tetapi, jika diperhatikan lebih saksama tari indang akan cenderung lebih dinamis. Gerakan penarinya lebih santai namun tetap rancak, terlebih jika dikolaborasikan dengan musik pengiringnya yang khas nuansa Melayu.
Gerakan tari indang diawali dengan pertemuan dua kelompok penari yang kemudian akan menyusun diri berbanjar dari kiri ke kanan. Mereka akan duduk bersila dan memeragakan gerakan simetris yang sangat membutuhkan kerja keras dan latihan yang cukup.
Gerak tari indang adalah sebagai berikut.
Post Test Pembelajaran
Posted by: Tulus Widodo
6 Komentar untuk "Materi Tematik Kelas 6 Tema 2 Subtema 2"
Ass. Pak Tulus matursuwun.. Lanjutt nggih.. 🙏🙏😊
Matur suwun Pak Tulus..
Siap
Luar biasa mas bro,,
terima kasih pak tul memang hebat
mantul, p tulus.. lanjutken..