Materi Pembelajaran Kelas 6
Tema 6 Menuju Masyarakat Sejahtera
Subtema 1 Masyarakat Peduli Lingkungan
Pembelajaran 3
PPKn KD 1.2, 2.2, 3.2, dan 4.2 (KD Masa Pandemi)
Kewajiban Mengikuti Pendidikan Dasar
Amatilah gambar berikut!
Gambar tersebut menunjukkan anak-anak Indonesia yang sedang mengikuti kegiatan belajar di sekolah. Mereka melaksanakan salah satu kewajiban mereka sebagai warga negara, yaitu mengikuti pendidikan dasar.
Semua warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar. Kewajiban mengikuti pendidikan dasar bagi setiap warga negara Indonesia ditegaskan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia pasal 31 ayat (2), yang berbunyi: "Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya."
Pemerintah mewajibkan warga negara untuk mengikuti pendidikan dasar sembilan tahun. Hal tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memperbaiki pendidikan di negara kita. Pemerintah menginginkan tingkat kecerdasan bangsa ini makin meningkat.
Upaya pemerintah yang lain untuk memperbaiki pendidikan di negara kita adalah dengan memperbaiki fasilitas pendidikan, misalnya memperbaiki gedung-gedung sekolah yang rusak, memberikan bantuan buku gratis, dan menyediakan pengajar-pengajar atau guru yang profesional.
Program pemerintah untuk meningkatkan tingkat kecerdasan bangsa sangat membutuhkan peran serta atau dukungan dari warga masyarakat. Misalnya, masyarakat menggalakkan jam belajar. Tanpa adanya dukungan dari warga masyarakat pemerintah akan sulit mewujudkan programnya.
Kewajibanmu dalam kehidupan sehari-hari tidak hanya mengikuti pendidikan dasar. Masih banyak kewajiban lainnya, seperti mematuhi nasihat orang tua dan guru, serta mematuhi peraturan di rumah dan di sekolah.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat!
- Apakah yang dimaksud dengan kewajiban?
- Apa kewajibanmu sebagai seorang siswa, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan rumahmu?
- Bagaimana sikapmu terhadap kewajiban yang kamu miliki?
- Apa kewajibanmu sesuai yang disebutkan dalam UUD 1945 Pasal 31 ayat (2)?
Bacalah teks berikut dengan saksama!
Kurangi Pengaruh "Gadget", Warga di Daerah Ini Berlakukan Jam Belajar
Puluhan spanduk terpasang di sudut gang-gang RT 03/ RW 08 Perumahan Taman Kampus, Kelurahan Tegal Gede, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Spanduk tersebut bukan berisi iklan tetapi kesepakatan warga setempat, untuk memberlakukan gerakan jam belajar mulai pukul 17.30-19.00 WIB.
“Ini gerakan inisiatif warga yang merasa prihatin dengan maraknya penggunaan gadget terutama di kalangan anak-anak,” ungkap Ihsanuddin, Ketua RT setempat.
Menurut Ihsan, keberadaan gadget dinilai menjauhkan anak dengan lingkungannya, terutama lingkungan sosial dan keluarga.
“Kondisi ini sangat mengkawatirkan. Makanya warga di sini berinisiatif untuk membuat gerakan mematikan televisi, tape, dan tidak menggunakan gadget selama jam tersebut,” tambahnya.
Sebagai bentuk komitmen gerakan jam belajar, warga saling mengingatkan jika ada yang menyalakan televisi, tape, dan menggunakan gadget pada jam tersebut.
“Kita saling mengingatkan antarwarga. Begitupun di dalam keluarga, ternyata alhamdulillah di internal keluarga juga saling mengingatkan,” katanya.
Ihsan berharap, gerakan kecil tersebut dapat mengurangi kecanduan anak-anak dan orang tua, terutama pada penggunaan gadget.
“Bukan berarti melarang, tetapi jangan sampai gadget menjauhkan kita dengan lingkungan, apalagi dengan keluarga,” harapnya.
Gerakan jam belajar itu disambut baik salah satu warga. Seperti diungkapkan Bahar Agus Setiawan.
“Ide ini murni digagas Pak RT, Pak Ihsan. Nah, kita sambut baik gerakan tersebut, karena gerakannya positif,” ucap Bahar.
Bahar mengakui, keberadaan gadget banyak memengaruhi pola hubungan dengan keluarga. “Di kota kan masyarakatnya sibuk semua, pagi orang tuanya kerja, ketemu anak baru malam, masak malem kita masih pegang handphone. Makanya gerakan ini sangat baik, untuk mengurangi ketergantungan terhadap gadget,” katanya.
Bahar menambahkan, gerakan tersebut ternyata cukup efektif untuk menekan penggunaan gadget terutama di kalangan anak.
“Alhamdulillah, kita bisa lebih dekat dengan anak. Bahkan praktiknya di lapangan, gerakan jam belajar itu bisa sampai jam 20.00 WIB. Di internal kita juga saling mengingatkan, misalnya saya pas lupa, akhirnya anak saya mengingatkan, agar jangan pegang HP saat jam itu,” pungkasnya.
Sumber: https://regional.kompas.com/
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan teks bacaan di atas!
- Di mana peristiwa dalam teks tersebut terjadi?
- Apa bentuk kepedulian warga Perumahan Taman Kampus terhadap pendidikan anak di lingkungan mereka?
- Mengapa warga berinisiatif melakukan gerakan tersebut?
- Apa saja yang dilakukan warga Perumahan Taman Kampus sebagai komitmen gerakan jam belajar?
- Bagaimana dengan lingkungan tempat tinggalmu? Apakah juga ada gerakan jam belajar?
IPS KD 3.4 dan 4.4 (KD Masa Pandemi)
Memaknai Proklamasi Kemerdekaan dengan Berperilaku Positif
Melaksanakan kewajiban merupakan salah satu contoh perilaku positif. Berperilaku positif di masyarakat merupakan perwujudan dari sikap dalam memaknai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Perilaku positif berarti perilaku yang sesuai dengan norma-norma dan aturan dalam masyarakat.
Bangsa Indonesia harus menyadari betapa mulia dan terpujinya perjuangan para pahlawan. Para pahlawan dengan gigih memperjuangkan kemerdekaan untuk lepas dari belenggu penjajah. Para pahlawan mengorbankan jiwa dan raga mereka untuk mencapai kemerdekaan. Pengorbanan diri sebagai pahlawan bangsa dalam mencapai suatu kemerdekaan merupakan wujud tekad yang kuat dalam menentang penjajahan di muka bumi ini.
Kemerdekaan Indonesia merupakan anugerah Tuhan yang Maha Esa yang harus disyukuri. Oleh karena itu, kemerdekaan yang telah diperjuangkan para pahlawan tidak boleh disia-siakan. Kemerdekaan harus dipertahankan serta diwujudkan dalam tindakan nyata guna mencapai tujuan nasional.
Perilaku positif terhadap makna proklamasi kemerdekaan berarti menghargai perjuangan para pahlawan bangsa. Penghargaan terhadap para pejuang bangsa serta para pahlawan bangsa dapat ditunjukkan dengan berbagai upaya untuk mengisi kemerdekaan guna tercapainya tujuan nasional bangsa Indonesia.
Sumber: Dikutip dari BSE Tematik Kelas 6 Tema 6
Apa upaya yang dapat dilakukan untuk mengisi kemerdekaan? Tuliskan jawabanmu dalam tabel berikut!
Upaya
yang Dapat Dilakukan untuk
Mengisi Kemerdekaan |
1. |
2. |
3. |
4. |
5. |
6. |
Bahasa Indonesia (tidak ada dalam KD Masa Pandemi)
Bacalah teks berikut dengan saksama!
Indahnya Kerukunan di Kampung Toleransi
Menjadikan perbedaan suku dan agama menjadi sumber kedamaian, kerukunan, dan ketentraman. Itulah yang dilakukan warga RW 04 Kelurahan Jamika, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung. Warga RW 04 sangat beragam, mulai suku, agama, ras, budaya, dan organisasi sosial.
Dalam urusan bertetangga, prinsip kesetaraan adalah hal yang paling utama, tak melihat agama apa yang dianut dan dari mana asal mereka. Kekompakan warga di “Kampung Toleransi” RW 04, Kelurahan Jamika bisa dilihat dalam kegiatan sehari-hari, warga senantiasa bergotong royong dalam segala hal.
Toleransi juga terlihat dalam kehidupan beragama. Bukan hanya warganya yang berbeda agama hidup berdampingan, rumah ibadah mereka pun berdampingan. Di kawasan ini bisa ditemui masjid, gereja, dan vihara.
Tentu saja jalinan toleransi antarwarga di RW 04 bukan tercipta begitu saja. Mereka melalui proses panjang dan membutuhkan komitmen tinggi.
Warga RW 04 menyadari bahwa perbedaan bisa menjadi pemicu lahirnya konflik, namun mereka sepakat untuk menghormati satu sama lain dan menjadikan perbedaan sebagai sumber membangun kebersamaan. Perbedaan tidak bisa dihindari, namun bisa menjadi kekuatan untuk menciptakan kehiduan yang harmonis. Dan ternyata dengan kehidupan yang penuh toleransi, banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh warga. Toleransi memberikan dampak positif bagi kehidupan warga.
Selain di RW04 Kelurahan Jamika, Kota Bandung mempunyai beberapa Kampung Toleransi diantaranya di Kelurahan Paledang, Kecamatan Lengkong serta di RW 12 Kelurahan Babakan, Kecamatan Babakan Ciparay.
Kampung Toleransi diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga kerukunan umat beragama di Kota Bandung. Selama ini, kerukunan umat beragama di Kota Bandung sudah terbangun, baik yang dilakukan secara individu maupun kelompok. Selain pemuka agama, sejumlah lembaga pun aktif membantu masyarakat membangun toleransi umat beragama diantaranya FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama).
Dari Kampung Toleransi diharapkan akan lahir bibit-bibit unggul kebhinekaan, karena sedari kecil masyarakat di kampung ini sudah terbiasa dengan toleransi antarsesama. Kampung Toleransi akan menyulap perbedaan suku dan agama menjadi keindahan yang menjadikan Kota Bandung sebagai kota yang penuh dengan toleransi, menjadi miniatur Indonesia yang menghargai keberagaman dan toleransi umat beragama.
Sumber: https://humas.bandung.go.id/
Setelah membaca teks di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
- Apa judul bacaan di atas?
- Apa kata kunci pada judul bacaan di atas?
- Apakah informasi dari bacaan berdasarkan kata kunci pada judul?
0 Komentar untuk "Materi Pembelajaran Kelas 6 Tema 6 Menuju Masyarakat Sejahtera Subtema 1 Masyarakat Peduli Lingkungan Pembelajaran 3"