Selamat datang di web tuluszvleura.com

Selamat datang di web tuluszvleura.com

Materi Pembelajaran Kelas 6 Tema 7 Kepemimpinan Subtema 2 Pemimpin Idolaku Pembelajaran 3

 

Materi Pembelajaran Kelas 6 

Tema 7 Kepemimpinan

Subtema 2 Pemimpin Idolaku 

Pembelajaran 3


PPKn KD 1.1, 2.1, 3.1, dan 4.1 (KD Masa Pandemi)

Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Sila Keempat Pancasila

Bunyi sila keempat Pancasila adalah Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Lambang sila ini adalah kepala banteng. Sila keempat mengandung nilai kerakyatan. Makna sila tersebut adalah menegaskan pada kita bahwa segala proses pengambilan keputusan harus didasarkan pada asas musyawarah sehingga dapat menciptakan kesepakatan bersama. Selain itu, sila keempat juga menegaskan bahwa pemerintahan yang dilaksanakan berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. 

Berikut adalah nilai-nilai yang terkandung dalam sila keempat Pancasila.
  1. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
  2. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
  3. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
  4. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
  5. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
  6. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, mengutamakan nilai-nilai kebersamaan dan keadilan, serta mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.

Bacalah teks berikut dengan saksama!

Pak Tarigan, Guru dan Kepala Sekolah Teladan

Guru sekaligus kepala sekolah kami menjadi teladan di segala sisi kehidupan. Sang Kepsek (Kepala Sekolah) lahir di Desa Kinepen, Kecamatan Munthe, Kabupaten Karo, Sumatra Utara pada 1942. Sang Imam, demikian dia digelari oleh sesama guru pada masanya, baru memeluk agama Islam beserta istri dan anak-anaknya pada 1964.

Usai menamatkan SBG, setara dengan Sekolah Pendidikan Guru (SPG), Pak Tarigan ditugaskan mengajar ke Aceh Tenggara. Pada dekade 1970-an, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud) Aceh Tenggara memekarkan SDN Lawe Dua menjadi SDN 1 dan SDN 2. Pemekaran ini dilakukan karena jumlah anak usia SD yang semakin banyak. Di tahun itu pula, Pak tarigan baru dilantik menjadi kepala sekolah hingga akhir hayatnya.

Selama menjalankan amanahnya, sekolah kami menjadi salah satu sekolah favorit dengan kepala sekolah teladan. Keteladanannya tidak pernah disematkan secara formal, namun karena kebajikan dan kebijaksanaannya, sekolah kami yang berada di perkampungan dan jauh dari pusat pemerintahan mampu bersinar hingga menembus jantung pemerintah provinsi.

Suatu ketika Depdikbud mengadakan lomba Cerdas Cermat P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) tingkat provinsi. Setiap sekolah wajib mengirimkan perwakilan siswa. Pak Tarigan selaku kepala sekolah, mengadakan musyawarah dengan guru-guru lainnya untuk menentukan siapa saja siswa yang akan dikirim untuk mewakili sekolah kami. Dalam musyawarah tersebut diperoleh kesepakatan bahwa yang akan mewakili sekolah kami adalah Pono dan Anewa. Mereka berdua memang anak terpandai di sekolah kami.

Pak Tarigan selalu menyelesaikan masalah dengan cara musyawarah. Beliau selalu mengambil keputusan secara adil dan bijak. Dengan sikap-sikap baik beliau, sekolah kami juga sering menjadi juara dari perlombaan-perlombaan yang diadakan oleh Depdikbud. Deretan piala dan piagam penghargaan di ruang kepala sekolah menjadi saksi atas keberhasilannya memimpin sekolah kami. Banyak yang bertanya, apa rahasia Pak Tarigan? Keikhlasan paripurna, demikian password-nya. Keikhlasannya melahirkan perilaku bijak, adil, dan profesional serta mampu memisahkan urusan pribadi atau keluarga dengan urusan kantor. Banyak siswa yang mengidolakan beliau.

Sumber: https://www.liputan6.com/ dengan perubahan

Setelah membaca teks di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!

  1. Mengapa kepala sekolah pada cerita di atas menjadi pemimpin idola?
  2. Apakah kepala sekolah sudah menerapkan nilai-nilai kerakyatan? Jelaskan!
  3. Apa yang dapat kita teladani dari sosok kepala sekolah tersebut?

IPS KD 3.3 dan 4.3 (KD Masa Pandemi)

Posisi dan Peran Indonesia dalam Kerja Sama di Bidang Sosial Budaya dalam Lingkup ASEAN

Masyarakat ASEAN tergabung dalam komunitas sosial budaya. Sebagai komunitas ini, masyarakat ASEAN mengatasi tantangan di bidang kependudukan, kemiskinan, ketenagakerjaan, dan kesejahteraan masyarakat. Dalam lingkup ASEAN, Indonesia ikut berperan aktif dalam bidang sosial budaya.

1. Kerja Sama di Bidang Sosial

  • Menyepakati pembentukan ASEAN Ministerial Meeting on Women (AMMW). Tujuannya untuk meningkatkan kerja sama pemajuan dan perlindungan hak perempuan.
  • Menjalin kerja sama kepemudaan dengan mengadakan temu karya pemuda ASEAN. Kerja sama ini menitikberatkan pada unsur youth leadership, enterpreneurship, dan employability.
  • Menjalin kerja sama di bidang kepegawaian dan administrasi. Kerja sama ini sebagai upaya memperbaiki efisiensi dan efektivitas manajemen publik.
  • Menjalin kerja sama penanggulangan, pemberantasan penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba (P4GN) di tingkat regional ASEAN. Kerja sama ini diarahkan untuk mewujudkan kawasan ASEAN bebas narkoba.
  • Menjalin kerja sama di bidang pembangunan sosial. Kerja sama ini menekankan pada kesejahteraan golongan berpenghasilan rendah dan penduduk pedesaan melalui perluasan kesempatan kerja produktif dengan pembayaran wajar.
  • Menyalurkan bantuan kepada masyarakat ASEAN, terutama kaum pemuda dan perempuan, atas peran aktifnya dalam pembangunan.
  • Melakukan intensifikasi dan perluasan kerja sama dalam menangani masalah perkembangan penduduk di ASEAN.

2. Kerja Sama di Bidang Sosial Budaya

  • Menjalin kerja sama sektor kebudayaan dan penerangan. Kerja sama ini untuk meningkatkan saling pengertian dan kesetiakawanan antarmasyarakat ASEAN. Contohnya, festival lagu ASEAN dan siaran program televisi secara bersama.
  • Melakukan pertukaran utusan kelompok seni budaya. Contohnya, kelompok Jaipongan Indonesia mengajarkan tarian tradisional Indonesia kepada mahasiswa sekolah tinggi seni tari Vietnam.
  • Menyampaikan gagasan mengenai pentingnya penegakan hak asasi manusia (HAM). Sebagai negara multikultural, Indonesia mengajak negara ASEAN memperhatikan HAM. Negara ASEAN juga diingatkan untuk menaati norma terkait HAM sesuai peraturan negaranya.
  • Membentuk ASEAN Ministerial Meeting on Sport (AMMS), Komite ini bertugas menangani masalah olahraga.
  • Ikut berpartisipasi dalam ajang olahraga di kawasan Asia Tenggara. Southeast Asian Games (SEA Games) merupakan pesta olahraga negara-negara anggota ASEAN. Dalam ajang ini, Indonesia beberapa kali menjadi tuan rumah.
  • Mengenalkan ASEAN dan negara anggota melalui sekolah dan lembaga pendidikan lainnya.
  • Menyalurkan bantuan kepada cendekiawan, penulis, artis, dan wakil media massa ASEAN agar berperan lebih aktif dalam memupuk kepribadian dan persahabatan regional.
  • Menyebarluaskan pengkajian masalah Asia Tenggara melalui kerja sama antarlembaga nasional.

Carilah informasi mengenai peran Indonesia di ASEAN dalam berbagai bidang (pendidikan, pangan, kesehatan, dan pariwisata)! Tulislah di bukumu!


Bahasa Indonesia KD 3.3 dan 4.3 (Masa Pandemi)

Bacalah teks pidato berikut!

Selamat pagi,

Bapak/Ibu guru yang saya hormati dan teman-teman yang saya sayangi. Pertama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita bisa berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat walafiat.

Bapak dan Ibu, serta teman-temanku, pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan pentingnya menerapkan jiwa kepemimpinan bagi para generasi penerus bangsa. Pemuda merupakan generasi penerus bangsa. Pada pundak pemuda, bangsa ini menaruh harapan dalam melanjutkan pembangunan.

Salah satu pemicu keberhasilan pembangunan adalah adanya jiwa kepemimpinan pada setiap generasi. Oleh karena itu, generasi muda haruslah memupuk jiwa kepemimpinan sejak dini. Pemimpin pada hakikatnya merupakan seseorang yang mempunyai peranan untuk mempengaruhi orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan.

Siapakah yang pantas menjadi seorang pemimpin itu? Semua orang berhak menjadi pemimpin asalkan mereka disiplin, saling bekerja sama dan toleransi, bertanggung jawab, mudah berkomunikasi, bijaksana, serta konsisten.

Disiplin merupakan kesadaran untuk mematuhi aturan yang berlaku, sehingga kita sebagai pemimpin bisa menjadi contoh bagi anggota. Kerja sama dan toleransi juga diperlukan karena kita sebagai manusia tidak bisa berdiri sendiri, kita selalu membutuhkan bantuan orang lain. Ada hal penting dalam bekerja sama, yaitu tanggung jawab. Tanpa tanggung jawab harapan pekerjaan menjadi kurang lancar. Gunakan kearifan untuk memosisikan diri dan tim sehingga kita dapat berhasil. Selain itu kita harus tetap konsisten, jika tidak pekerjaan kita bisa hancur. Kita harus bisa menyelesaikan masalah dengan tuntas dan yang terakhir kita harus membiasakan hidup dengan persiapan yang matang. Apa yang akan dikerjakan esok hari harus dipersiapkan sebelumnya. Jika ada pekerjaan, rencanakan waktu pengerjaannya sehingga selesai tepat waktu. Mulailah mengoreksi diri dan jadikan segala sesuatu itu merupakan hal yang penuh dengan tanggung jawab. Tinggalkan segala perbuatan yang akan membawa kita dalam kehidupan Madesu (Masa Depan Suram) karena itu akan menjadi awal penderitaan dalam kehidupan kita. Mulailah berbenah diri untuk menuju masa depan yang gemilang.

Demikian yang dapat saya sampaikan, jika ada kesalahan mohon dimaafkan. Terima kasih.

Tuliskan pendapatmu mengenai isi pidato di atas. Kamu dapat menilai pidato dengan memberi tanda ceklis (v) pada kolom berikut yang sesuai!

No.

Kriteria

Ada

Tidak Ada

1

Teks pidato memiliki bagian pembuka

 

 

2

Teks pidato memiliki bagian inti

 

 

3

Bagian inti teks pidato menjelaskan tentang topik yang dibahas dengan lengkap

 

 

4

Bagian inti teks pidato memuat contoh-contoh yang mendukung topik

 

 

5

Teks pidato memiliki bagian penutup

 

 

6

Teks pidato memiliki kalimat ajakan

 

 

7

Teks pidato memberi inspirasi bagi pembaca

 

 

8

Sebagian besar kata yang digunakan dalam teks menggunakan kosa kata baku

 

 




Related : Materi Pembelajaran Kelas 6 Tema 7 Kepemimpinan Subtema 2 Pemimpin Idolaku Pembelajaran 3

0 Komentar untuk "Materi Pembelajaran Kelas 6 Tema 7 Kepemimpinan Subtema 2 Pemimpin Idolaku Pembelajaran 3"

Artikel Terpopuler