Materi Tematik Kelas 5
Tema 1: Organ Gerak Hewan dan Manusia
Subtema 1: Organ Gerak Hewan
Pembelajaran 4
#BelajarDariRumah #DiRumahSaja
Materi Esensial Pembelajaran Masa Pandemi Covid-19
Kondisi Geografis Pulau Sumatra
a. Luas: 473.481 km2
b. Batas
- Laut: Teluk Benggala (utara), Selat Malaka (timur), Selat Sunda (selatan), Samudra Hindia (barat).
- Daratan: Pulau Kalimantan (timur), Kepulauan Mentawal (selatan), Negara India (barat), Malaysia dan Singapura (utara).
c. Keadaan Alam
- Nama-nama pantai atau laut: Pantai Air Manis, Pantai Lampuuk, Pantai Pasir Putih, Pantai Pulau Jemur, Pantai Pulau Penyengat, dan lainnya.
- Nama-nama dataran rendah: Kabupaten Asahan, Kota Jambi, Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur, Merangin, dan Batang Hari
- Nama-nama gunung: Gunung Kerinci, Gunung Leuser, Gunung Dempo, dan Gunung Talamau.
Kondisi Geografis Pulau Jawa
a. Luas: 138.793,6 km2
b. Batas
- Laut: Laut Jawa (utara), Samudra Hindia (selatan), Selat Sunda (barat), dan Selat Bali (Timur).
- Daratan: Laut Jawa dan Pulau Kalimantan (utara), Samudra Hindia (selatan), Selat Sunda dan Pulau Sumatra (barat), Selat Bali dan Pulau Bali (timur).
c. Keadaan Alam
- Nama-nama pantai atau laut: Pantai Pangandaran, Pantai Carita, Pantai Siung, Pantai Menganti, Pantai Klayar, Laut Jawa, dan lainnya.
- Nama-nama dataran rendah: Dataran Rendah Surakarta, Dataran Rendah Semarang, Dataran Rendah Madiun dan lainnya.
- Nama-nama gunung: Gunung Tangkupan Perahu, Gunung Sumbing, Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Semeru, dan lainnya.
Kondisi Geografis Pulau Kalimantan
a. Luas: 743.330 km2
b. Batas:
- Laut: Laut Tiongkok Selatan (barat), Laut Sulu (utara), Laut Sulawesi dan Selat Makassar (Timurj, Laut Jawa dan Selat Karimata (selatan).
- Daratan: Pulau Sumatra dan Singapura (barat), Malaysia (utara), Pulau Sulawesi (timur), Pulau Jawa (selatan)
c. Keadaan Alam
- Nama-nama pantai dan laut: Pantai Kakaban, Pantai Sinka Islan Park, Pantai Maratau, dan Pantai Sangalaki. Laut Jawa, Laut Sulawesi, dan Laut Natuna.
- Nama-nama dataran rendah: Pangkalanbun, Kulau Kapuas dan Kulau Pembuang, Redep dan Selor, Ketapang, dan Teluk Melano.
- Nama-nama gunung: Gunung Kinabalu, Gunung Lumut, Gunung Palung, Gunung Liangpran, Gunung Bukit Raya, dan Gunung Halau-Halau.
Kondisi Geografis Pulau Sulawesi
a. Luas: 174.600 km2
b. Batas
- Laut : Laut Banda (timur), Selat Makassar (barat), Laut Sulawesi (utara), Laut Flores (selatan).
- Daratan: Kepulauan Maluku (timur), Pulau Kalimantan (barat), Filipina (utara), NTT, NTB (selatan).
c. Keadaan Alam
- Nama-nama pantai dan laut: Pantai Likupang, Pantai Malayang, Pantai Lakeba, Pantai Talise, Laut Sulawesi, Laut Bunaken, Laut Wakatobi, Laut Sangihe.
- Nama-nama dataran rendah: Jeneponto, Bulukumba, Bantaeng, Takalar, Gowa, Selayar, Majene, Mamuju, Ujung Pandang, Pangkep, Baruu, Pinrang, Polewali Mamasa.
- Nama-nama gunung: Gunung Mahawu, Gunung Bawakareng, Gunung Latimojang, Gunung Karangetang, Gunung Soputan.
Kondisi Geogratis Pulau Papua dan Maluku
a. Luas: Papua 785.753 km2 dan Kepulauan Maluku 74.505 km2
b. Batas
- Laut: Samudra Pasifik (utara), Samudra Hindia (selatan), Laut Arafuru (selatanPapua, Teluk Carpemtaria (selatan), laut Ban (Selatan maluku, Laut Maluku dan Laut Halmahera (utara Maluku).
- Daratan: Papua Nugini (timur) dan Australia (selatan).
c. Keadaan Alam
- Nama-nama pantai dan laut: Di Papua: Pantai Bosnik, Pantai Bakaro, Pantai Lampu Satu, dan Kepulauan Raja Ampat. Di Maluku: Pantai Liang, Pantai Ora, Pantai Pasir Panjang.
- Nama-nama dataran rendah: Di Papua: Semenanjung Bomberai, Doberai, Pesisir Arafuru, dan Pesisir Teluk Papua. Di Maluku: Pulau Kei Kecil, Pulau Morotai, dan Pulau Jeram.
- Nama-nama gunung: Di Papua: Gunung Waspada, Puncak Jaya, Puncak Trikora, Puncak Mandala, Gunung Dom. Di Maluku: Gunung Binaiya, Gunung Kaupalatmada, Gunung Sahuai, Gunung Ternate, Gunung Gamkonora, dan Gunung Ibu.
Kandisi Geografis Pulau Bali dan Nusa Tenggara
a. luas: Pulau Bali 5.636,66 km2 dan Pulau Nusa Tenggara 20.153, 15 km2
b. Batas
- Laut: Batas Laut Pulau Bali: Selat Lombok (timur), Samudra Hindia (selatan) Selat Bali (barat), Laut Bali (utara). Batas Laut Pulau Nusa Tenggara: Laut Bali dan Laut Flores (utara), Laut Timor (timur), Samudra Hindia (selatan), Selat Bali (barat).
- Daratan: Batas darat Pulau Bali: Pulau Jawa (barat), Pulau Kalimantan (utara), Provinsi NTB (timur), dan Australia (selatan). Batas darat Pulau Nusa Tenggara: Pulau Sulawesi (utara), Australia (selatan), Pulau Bali (barat), Papua (timur).
c. Keadaan Alam
- Nama-nama pantai dan laut: Di Bali: Pantai Nusa Dua, Pantai Kuta, Pantai Legian, Pantai Jimbaran, Pantai Sanur, Pantai Tanjung Benoa, Pantai Pandawa, dan Laut Bali. Di Nusa Tenggara: Pantai Selong Belanak, Pontai Seger, Pantai Gili Meno, Pantai Senggigi, Pantai Koka, Laut Sawo, dan Laut Timor.
- Nama-nama dataran rendah: Di Papua: Tabanan, Gianyar, Buleleng, Batur, Buyan, dan Kabupaten Badung. Di Nusa Tenggara: Lombok, Sumbawa, dan Flores.
- Nama-nama gunun: Di Bali: Gunung Agung, Gunung Batur, Gunung Abang, Gunung Lempuyang. Di Nusa Tenggara: Gunung Tambora, Gunung Rinjani, Gunung Kelimutu.
Budaya Gotong Royong sebagai Ciri Khas Bangsa Indonesia
Jumlah penduduk Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke memiliki budaya daerah yang berbeda-beda. Hal ini justru menjadikan masyarakatnya satu kesatuan dalam wilayah NKRI. Perbedaan tersebut tidak pula meruntuhkan rasa nasionalisme dan dijunjung tinggi sebagai hal yang harus dihargai. Identitas bangsa Indonesia tecermin dalam segala aspek perilaku masyarakat, di antaranya budaya gotong royong di tengah perbedaan serta keramahtamahan di tengah keramaian. Gotong royong merupakan kegiatan yang dilakukan secara bersama dan bersifat suka rela dengan tujuan untuk memperlancar suatu pekerjaan agar menjadi mudah dan ringan.
Budaya gotong royong telah tumbuh dan berkembang menjadi moral dan ciri khas bangsa yang diturunkan dari generasi ke generasi. Di antara keberagaman Indonesia, gotong royong hadir untuk menyatukan masyarakat tanpa memandang perbedaan. Gotong royong terjadi baik dalam lingkungan luas sampai lingkungan terkecil sekalipun. Oleh karenanya, budaya ini telah melekat dan menjadi ciri khas bangsa Indonesia yang patut dilestarikan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Di pedesaan misalnya, gotong royong membersihkan selokan, membuat jembatan, membersihkan jalan, membantu warga membangun rumah, dan lainnya. Sedangkan, bentuk gotong royong di perkotaan adalah kerja bakti di RT/RW.
Kegiatan gotong royong dilakukan untuk kesejahteraan individu dan bersama, dan apabila setiap individu mampu hidup sejahtera dan tenggang rasa dengan individu lainnya maka akan tercapailah kesejahteraan bagi individu itu sendiri. Akan tetapi, adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa pengaruh yang cukup besar. Tetapi, hal tersebut tidak menjadi hal utama yang bisa mengubah kepribadian bangsa ini. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki Pancasila yang menjadi landasan hidup yang di dalamya berisi nilai-nilai keagamaan yang dapat dijadikan pondasi untuk menyaring kebudayaan baru yang akan masuk karena adanya perubahan zaman.
0 Komentar untuk "Materi Tematik Kelas 5 Tema 1: Organ Gerak Hewan dan Manusia Subtema 1: Organ Gerak Hewan Pembelajaran 4"